Posted by : Unknown Saturday 5 October 2013


Namaku yuu, aku seorang penulis cerita. Di umur yang masih muda (17 th) aku sangat senang berkeliling dunia untuk mencari inspirasi buat cerita yang ku buat. Sekarang aku sedang mencari inspirasi di daerah terpencil yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun saat aku tiba di desa itu yang aku lihat hanyalah desa yang hancur dan sangat mengenaskan.

“wah… aku sudah di tipu! Desa ini sangat mengenaskan!” ucap ku sambil mengelilingi desa ini

Saat aku mengelilingi desa, aku melihat sebuah gereja yang tulisannya di coret dan di ganti oleh tulisan panti asuhan.

“panti asuhan?? Mungkin di sana ada orang dan sebaiknya aku membawa mereka ke tempat yang lebih layak!”

Aku memasuki tempat itu, di sana penuh dengan debu dan sangat kotor. Saat aku melihat sekitar ruangan itu, aku melihat sebuah surat di meja.

“jika kau ingin memasuki ruangan kau harus memakai yukata yang telah di sediakan di atas meja, jika tidak nyawamu tidak akan selamat

DR. _________”

“ahhh…. Docter siapa??” ucapku bingung karna nama sang docter tertutup darah

Aku meletakkan surat itu lagi dan mencari yukata yang mereka bilang

“ihk… kotor banget!” aku mengambil yukata yang sedikit kotor dan berdebu. Aku mengibaskan yukata itu agar debunya sedikit hilang

“uhuk… uhuk… uhuk…” aku terbatuk karna debu dari yukata

Aku menyelusuri tempat ini, saat aku melewati lorong yang terdapat anak tangga. Aku menaiki anak tangga itu, tapi sepertinya anak tangga itu tidak kuat menopang berat badanku, aku berjalan dengan sangat hati-hati dan akhirnya sampai di lantai 2. Saat berada di lantai 2, aku mendengar suara orang-orang yang menyanyi. Karna rasa penasaran aku pun berjalan keruangan itu. Saat aku membuka pintu sekelompok anak-anak dan remaja. Tubuh mereka di penuhi perban dan sebagian dari mereka tidak memiliki kaki dan tangan.

“ahh… kau siapa?” Tanya seorang anak perempuan berambut ungu, saat melihatku

“hai… ayo masuk…” ucap gadis berambut silver, sepertinya dia lebih ramah

“emm…. Iya…” aku masuk keruangan itu dan berada di antara anak-anak itu

“hai… aku alice! Siapa namamu?” Tanya gadis berambut pirang itu

“aku yuu takanashi…”

“hei yuu… kenalkan aku konan… dan ini kembaranku rai…” ucap gadis yang berambut ungu tadi dan memperkenalkan seorang pria yang ia bilang sebagai kebarannya

“aku alder… dan ini hide…” ucap salah satu pria

“hai…” sapa pria yang bernama hide

Aku berkenalan dengan yang lain. Ternyata mereka semua amat menyenangkan dan baik kepadaku.

“hei… hiru…kalian di sini siapa yang mengurus??” aku bertanya kepada seorang gadis manis berambut pirang

“emm… sama dokter…”  ucapnya sedikit ragu

“oh… ya? Apa aku boleh bertemu dokter?”

“ah!? Kau ingin bertemu docter??” Tanya hiru ragu

“iya! Aku akan membawa kalian ketempat yang lebih layak….”

“ahh… tidak usah…” jawab hiru cepat

“hei… ada apa?” Tanya konan yang mendekati kami

“ah! Konan.. apa aku boleh bertemu dokter?”

“dokter? Hm,… dockter tidak suka di ganggu…” ucap konan sambil ter senyum dan berlalu pergi

:ah…? Apa itu benar?” tanyaku ke hiru

“i..iya… “ ucap hiru

“hmmm….” Aku hanya pasrah dengan apa yang ku dapat

(panggilan untuk hiru, agar segera datang ketempatku) terdengar suara dari speker

“apa itu dokter?”

“iya…” jawab alice cepat

“hiru-chan….” Ucap cress sedih

“hei… alice, boleh aku ikut bertemu dokter?”

“tidak! Dokter tidak suka itu…” ucap alice sambil tersenyum, dan berlalu pergi

Aku bergidik melihat senyuman alice yang menyeram, mataku tertuju kea rah hiru yang sedang berjalan pergi. Perasaan aneh di dadaku dan seperti sebuah pertanyaan.

Sudah setengah jam hiru belum kembali, dan membuatku cemas serta bingung

“kenapa hiru belum kembali, apa  yang terjadi?” aku bertanya ke miyu. Gadis manis berambut pink

“mungkin dia sudah mat.. maksudku diadopsi dokter….” Ucap miyu kikuk

“diadopsi? Apa semua orang akan diadopsi?”

“emm… aku tidak tau. Tapi katanya ada 5 anak kesayangan dokter yang tidak diadopsi….”

“hmm… begitu ya”

(panggilan untuk miyu, agar segera datang keruangan ku…)

“ah?” aku sedikit sedih karna miyu akan diadopsi. Karna baru saja aku berteman baik dengannya

“hei, kalo kita berada di tempat dokter, kita akan dia apakan?” tanyaku spontan ke ruki

“akan di bunu… diadopsi!”ucap ruki sedikit kikuk

“bunuh maksudmu?”

“bu.. bukan…” ucap ruki kikuk dan ketakutan

“hmm….?” Aku semakin curiga dengan apa yang terjadi

eee

Aku masih menunggu miyu dan hiru, namun mereka belum juga kembali. Satu jam sudah berlalu dan aku melihat miyu yang kembali namun tangan kirinya sudah hilang, aku yang melihatnya kanget dan langsung mendekatinya.

“miyu… apa yang terjadi dengan tangan kirimu?” tanyaku cemas

“aku gak papa kok… tadi aku jatuh dari tangga…” ucap miyu sambil tersenyum

“begitu ya… kau harusnya hati-hati….lalu hiru mana??” ucapku karna aku ingat tangga itu memang berbahaya

“hiru… di….” Muncul keraguan di wajah miyu

“hiru sudah diadopsi…” ucap alice cepat saat memasuki ruangan in I bersama konan, rai, alder, dan hide

“owh… diadopsi….”

“i…iya…” ucap mint cepat

Aku hanya tersenyum menanggapi mereka sepertinya banyak misteri yang mereka tutupi. Seperti biasa aku menunggu dokter keruangan ini, misalnya untuk memberi makan. Tapi ternyata alder yang memasak untuk kita. Dan setiap memainkan permainan yang biasa mereka mainkan  pasti ada saja anak yang diadopsi.

“ayo kita main…” kata konan semangat

“sekarang yang ditengah hito ya…” ucap alice sambil melirik gadis tomboy yang selalu di kuncir kuda

Dan seperti biasa, bila kita main pasti alice terus yang mengaturnya

“kagome kagome.
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?” kami selalu menyanyikan lagu ini bila kami bermain

Aku melihat hito menutup telinganya erat-erat seperti tidak mau mendengar lagu ini dan matanya pun juga di tutup. Wajahnya mengambarkan sebuah ketakutan.

“yuu…” ucapnya pelan

“kau salah… yang di belakangmu, aku….” Ucap rai sambil tersenyum

Aku melihat semuanya tersenyum menakutkan, namun yang paling menakutkan adalah senyuman alice

“rai ayo kita main yang lain….” Ucap konan sambil melepas pegangan tangannya dan berlalu begitupun yang lain

Aku duduk di samping hito yang masih ketakutan, aku mengingat-ngingat lagu itu. Sepertinya aku pernah dengarnya di suatu tempat.

(panggilan untuk hito, harap dating keruanganku…)

Saat aku sedang asik memikirkan lagu itu, aku tersadar karna mendengar hito di panggil

“hito…?” aku melihat raut wajah hito semakin ketakutan

“aku….” Ucap hito pelan

“hito… kau di panggil dokter….” Ucap alice sedih

“i…iya…”

“hito-chan  jangan pergi….” Ucap konan memeluk hito sambil menangis

“nee… konan-chan… aku harus pergi….” Hito melepas pelukan konan dan berjalan pergi

Aku melihat raut wajah konan berubah deratis, ia tersenyum amat menyeramkan begitupun yang lain. Sudah malam hari tapi hito belum juga kembali, mungkin ia juga diadopsi sama seperti yang lain. Sekarang yang tersisa di sini hanya aku, alice, konan, rai, alder, dan hide. Aku sedikit pusing karna memikirkan ini dan akhirnya aku tertidur  pulas karna kelelahan.

eee

Ke esokkan paginya, aku berjalan-jalan mengelilingi tempat ini saat aku membuka sebuah pintu aku melihat sebuah pemakaman. Well… mungkin karna tempat ini dulu sebuah gereja. Saat aku melihat pemakaman itu aku melihat sebuah tubuh yang tergeletak di dekat sebuah makam. Aku berjalan ke tubuh itu dan aku melihat sebuah jasad tanpa kepala, aku mengingat pakaian yang ia gunakan dan aku teringat seseorang.

“KYAAAA……… HITO!!!”  aku berteriak saat teringat yukata yang di gunakan jasad itu

Ternyata teriakanku membuat alice, konan, rai, alder dan hide dating

“yuu! Kau kenapa?” alice mendekatiku yang tengah terduduk sambil menutup mata karna tak percaya dengan apa yang baru ku lihat

“hito…. Hito….” Ucapku lirih

“kenapa deng…. Akh! Itu tubuh hito!” konan yang melihat tubuh hito tanpa kepala langsung menangis sambil memeluk rai

“apa yang terjadi dengan hito…” ucap alder lirih

“labih baik kita kubur jasad hito….” Ucap hide sedih

Akhirnya kami semua mengubur jasad hito dan berdoa untuknya. Kami semua bersedih dan berduka. Tapi entah mengapa mereka menjadi tersenyum, senyuman yang menyeramkan.

“hiks… hito…” konan menangis sambil memeluk batu bisan hito, namun di balik tangisannya ia sedikit tersenyum

“semoga kau tenang di alam sana, hito” ucap rai sedih

“sebaiknya kita kembali…” ucap alice sambil menghapus air matanya dan berlalu dengan yang lain

eee

“ayo kita main…” ucap alice tenang dan semua anak menganggut setuju

“eh? Main?” ucapku bingun karna baru saja kita berduka

“iya… sekarang yang di tengah yuu…”

“kenapa aku?”

“karna sekarang giliranmu yuu…”  kata hide  sambil  tersenyum menyeramkan dan menyuruhku berjongkok

Dan seperti biasanya alicelah yang mengatur, aku juga jadi teringat bila ada anak yang di panggil dokter pasti mereka ikut menghilang. Mereka semua mulai mengelilingiku, aku mulai meresakan aura aneh saat mereka mengelilingiku. Aku menutup mata serta telingaku berharap ini cepat selesai.

“kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?” mereka mulai mengelilingiku sambil bernyanyi entah kenapa aku merasa tidak nyaman saat menjadi oni (orang yang menjadi setan, yang dalam permainan berada di tengah)

“alice?” aku menjawab dengan sangat ragu

“xixixixi…. Yuu salah….” Walau aku tak melihat mereka namun aku merasakan aura pembunuh yang kuat dari mereka.

(panggilan untuk yuu, harap datang keruanganku….)

Aku mendengar suara dokter di speker, memanggil namaku. Tapi tunggu! Apa aku juga akan diadopsi juga? Padahal aku ke sini hanya untuk mencari ide cerita dan juga menolong yang lain. Semua perasaan takut, sedih dan bingung menyatu di hatiku dan membuat  jantungku berdetak lebih kencang.

“yuu… kau di panggil dokter…” alder membangunkanku dan mengantarku keruangan dokter

Saat aku masuk ke ruangan dokter, aku seperti masuk ke ruangan operasi. Di sana aku melihat seorang pria yang tengah santai membaca berkas. Aku berjalan ke pria itu, yang mungkin saja dia itu dokter dan aku juga dapat membebaskan yang lain.

“anno… apa kau dokter?”  tanyaku ragu

“tentu… aku Dr. hayden… salam kenal yuu takanashi… kau boleh duduk di kasur itu…” ucap dokter yang bernama hayden dengan amat sangat tenang

Aku mengikuti perintah hayden, untuk duduk di kasur. Tanpa aku sadari muncul beberapa dokter yang lain dan mengelilingiku, membuat diriku seperti oni.

“aku ingin yang lain bebas! Atau tidak kalian memberikan tempat yang layak!” ucapku sedikit gemetar

“tenanglah… pejami matamu… agar dirimu menjadi tenang…”

“untuk apa!? Aku hanya ingi mereka bebas!” bentakku

“aku ingin kau tenang…” ucap hayden sambil tersenyum

Akhirnya aku menutup mataku dan merilekskan tubuhku.

“kagome…. Kagome….” Aku mendengar suara alice, Konan, rai, alder dan hide

“tenang saja…” ucap hayden sambil mengangkat rambutku katanya agar aku lebih rileks

“kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?”

Aku mendengar lagu itu dengan seksama dan merasakan perasaan aneh, seakan sebuah film pembunuhan di putar di kepalaku dan aku ingat dimana aku mendengar lagu itu saat aku melihat orang di hokum mati dan di beberapa film pembunuhan. Aku ketakutan ingin rasanya aku berteriak dan membuka kedua mataku

“TIDA…..” belum sempat aku menyelesaikan perkataanku dan membuka mataku, kepalaku sudah lepas dari tubuhnya

“akhirnya 13…” ucap salah satu dokter

Jasadku di bawa oleh alice, konan, rai, alder dan hide tapi kepalaku bernasib mengenaskan. Kepalaku di belah dengan gergaji oleh para dokter untuk mengambil otakku, ya… sekarang tempurung kepalaku telah hancur dan otakku telah di bawa oleh para dokter.

eee

Jasadku telah di kubur oleh yang lain. Mereka tetap tersenyum menyeramkan namun lama ke lamaan mereka menangis.

“maafkan kami yuu.. kami telah berbohong…. Sebenarnya dokter membutuhkan otak anak-anak untuk membuah keajaiban dan kadang mereka juga membutuhkan kaki serta tangan kami. Anak-anak yang di sayang dokter adalah kami…” ucap alice sambil menaburkan  bunga

Mungkin bila kau tidak dating mungkin salah satu dari kami akan mati, kami bersyukur kamu datang. Tapi maaf kami telah membohongimu… sebenarnya dokter berjanji bila sudah 30 hari kami akan di bebaskan, namun ternyata mereka bohong… kami tidak di bebaskan…” rai menangis sambil memeluk konan yang amat sangat sedih

“tapi berkatmu, kami bisa bebas dan merasakan sinar matahari lagi… terimaka kasih yuu….”ucap hide sambil menusukkan beberapa bambu di sekitar makam yuu

“ayo teman-teman…” ucap alder yang berjalan keluar untuk bebas dan di ikuti yang lain

eee

“kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?”

Terdengar nyanyian dari panti asuhan dan terlihat beberapa anak panti yang tengah bersedih dan yuu yang baru berkumpul, sambil melihat alice, konan, rai, alder dan hide pergi dengan senyuman gembiri. Mungkinkah kalian akan bertemu dengan anak panti yang telah mati??

mungkin saja…..

-FIN-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Powered by Blogger.

- Copyright © My World - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -