Archive for April 2014

Forever Mine? i'm your Imouto Madness

Genre : Romance, Incest, Tragedi
Rate : M
Author : Yuki Alice 



Aku menyukai Onii-chan, hanya Onii-chan yang ku miliki. Dan begitu pun Onii-chan dia juga sangat menyayangiku, tidak ada yang lain selain Onii-chan. Onii-chan benar-benar yang terbaik untukku. Dia selalu melindungiku, membantuku dan membuatku tersenyum dihatiku hanya ada Onii-chan seorang, karna aku amat sangat mencintai Onii-chan.

“Tadaima…” seperti biasa saat aku pulang rumah selalu sepi, Okaa-san sudah tiada dan Otou-san selalu sibuk dengan semua pekerjaannya

“Nii-chan belum pulang..” aku terdiam dalam kesepian semua ini, yang benar-benar ku miliki hanya Onii-chan, Onii-chan dan Onii-chan.

“Tadaima..” aku mengenal suara itu, amat sangat mengenalnya. Aku langsung berlari keasal suara itu dan memeluknya

“Nii-chan… Okaeri…”      

“Tadaima, Alice-chan… apa kau sudah makan? Nii-san membawakan cake kesukaanmu..”

“Cake? Arigatou Onii-chan… Daisuki…” aku mencium pipi Onii-chan dan bagiku itu hal biasa untuk anak SD dan SMP rasa saying adik kepada sang kakak yang amat disayanginya

/5tahun kemudian/

            Waktu pun berlalu dan aku sudah menjadi gadis remaja, yang tengah sibuk-sibuknya dikelas 2 SMA dan Onii-chan pun juga sibuk dengan kuliahnya. Namun yang ku tau perasaan ini tak akan pernah berubah, perasaan cintaku untuk Onii-chan.
“Onii-chan… aku berangkat, makanan sudah ku siapkan.. jangan sampai kesiangan.. Ittekimasu”
“umm.. Itterasai”

            Saat waktu mulai berlalu dan aku mulai menyadari beberapa hal ada dan Onii-chan sudah jarang bertemu, aku dan Onii-chan sama-sama sibuk. Begitu pun Otou-san yang lebih memilih keluarga barunya serta kehidupan barunya tanpa kami. Walau aku tau Otou-san tetap membiayai kehidupan kami, ternyata benar yang ku miliki hanya Onii-chan tapi Onii-chan sangat sibuk dan seperti tidak ada banyak waktu untukku. Apa Onii-chan membenciku? Atau Onii-chan sudah punya yang lain? Onii-chan rasanya hatiku sakit bila memikirkan hal itu..

“Itte..” aku tidak bisa memfokuskan pikiranku ke pelajaran hari, dipikiranku hanya ada Onii-chan.

            ‘apa yang dia lakukan sekarang?’, ‘sedang apa dia sekarang?’, ‘apa ada wanita lain yang menemani Onii-chan?’, ‘apa akan ada yang menggantikanku?’ Nee… Onii-chan.. kau milikku kan? Milik Alice seorang… hanya Alice yang boleh memiliki Onii-chan.. tidak ada yang boleh menyentuh Onii-chan.

            Tanpaku sadari bel istirahat siang telah berbunyi, dan dengan cepat aku mengeluarkan bekalku serta handphoneku.

“Alice mau makan bareng?”

“ahh? Aku ingin makan diatap, lain kali saja” aku tersenyum kepada temanku, walau mereka tau tidak ada kata lain kali bila aku sudah menyangkut Onii-chan dan hampir beberapa temanku tau atau hanya aku saja yang tau kalau aku amat mencintai Onii-chan…

            Inilah tempatku, atap sekolah yang begituku sukai mungkin hanya disini tempat yang sepi sehingga aku bisa menikmati bekalku dengan tenang sambil mengobrol dengan Onii-chan tanpa ada yang ganggu.

“O-onii-chan..” ucapku pelan karna aku tau pasti Onii-chan akan marah denganku bila aku terus menerus menyendiri

“Alice? Ada apa? Jangan bilang kau minta ditemani untuk makan siang..”

“Dame yo?” ku buat suaraku selirih mungkin karna aku tau Onii-chan tidak akan tega bila aku sudah seperti itu

“hah… boleh, tapi cobalah untuk makan dan mengobrol dengan temanmu”

“B-baka Onii-chan! Aku sudah tau hal itu, Onii-chan selalu mengatakan hal itu berkali-kali”

“kalau begitu kenapa tidak kamu lakukan?”

“aku hanya ingin menemani pria tua yang kesepian” Onii-chan.. kenapa kau tak pernah mengerti apa yang kurasakan terhadapmu?

“siapa yang kau bilang pria tua, hah? Onii-chanmu ini hanya beda 4tahun”

“hahaha… iya iya.. Onii-chan sudah tua, Nee… Nii-chan.. Taberu?”

“makan saja duluan… aku sedang menghangatkan masakanmu, dan kunci akan ku taru ditempat biasa”

“bentar lagi mau berangkat ya?”

“umm… sudahlah kau tak perlu sedih”

“Nee… Baka Onii-chan…”

“Nani yo Kawaii Imouto?”

“boleh aku tidur dengan Nii-chan, nanti malam?”

“kenapa? Tidak biasanya rasanya sudah lama tidak mendengar kau meminta seperti itu”

“tidak ada, aku hanya ingin tidur bersama”

“baiklah, sudah sana habiskan bekalmu sebelum bell berbunyi, Jaa”

‘Onii-chan sampai kapan kau akan mengerti perasaanku?’

            Saat pulang pasti aku akan buru-buru pulang kerumah dan mampir ke minimarket dulu untuk membeli keperluan untuk masak makanan kesuakaan Onii-chan, walau banyak teman-temanku mengajakku untuk main dan mampir ke Café-café yang sedang ngetren dikalangan Remaja sepertiku.

“Hari ini aku buat apa untuk makan malam, Onii-chan?” mata terus menatap sayuran-sayuran dan daging-daging kesukaan Onii-chan

`nakimushi ni mahou wo
namida tomaru mahou wo
watashi to onaji kao suru no yo waratte`

            Terdengar sebuah penggalan lagu Crybaby-boyfriend yang memberi tau ku ada SMS yang masuk, dan ternyata SMS itu dari Onii-chan.

``Alice maaf, aku akan pulang telat dan aku sudah makan malam dengan temanku. Kau jangan lupa makan, nanti maagmu kambuh``

‘Nande yo, Onii-chan? kenapa kau malah memilih mereka dari pada aku? Apa aku tidak pantas untukmu? Kirai yo…’

          Seperti yang sudah ku ketahui sejak lama, rumah ini memang benar-benar terasa begitu sepi dan dingin hal itu sudah kurasakan sejak Okaa-san meninggal, dan Otou-san semakin menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya sampai dia mendapatkan pengganti Okaa-san, dan Onii-chan juga seperti ingin menjauhiku dan menjatuhkanku. Sebenarnya apa yang salah dengan diriku sampai semua ini terjadi?

            Aku terduduk diam dikasur Onii-chan, tercium aroma tubuh Onii-chan yang begitu ku kenal sejak dulu membuatku ingin cepat bertemu Onii-chan. ku lihat jam di handphone ku sudah hampir tengah malam dan tidak biasanya Onii-chan pulang selarut ini, bahkan aku tidak bisa menghubunginya.

“Doko ni Onii-chan?” ku peluk erat selimut Onii-chan, aku benar-benar kesepian dan rasa sakit karna maag ku juga kambuh

            Aku sudah tidak ingat apa lagi yang terjadi malam itu, aku tertidur begitu saja karna kelelahan. Dan saat aku bangun aroma khas tubuh Onii-chan bercampur aroma wanita lain.

‘Dare? Dare Onii-chan?’ aku terus bertanya-tanya pada diriku sendiri sambil menatap wajah Onii-chan yang tertidur sambil memeluk erat tubuhku

            Apa karna itu Onii-chan menjauhiku? Dan terus bilang ini, itu… jadi selama ini ucapan Onii-chan terhadapku hanya bohong belaka? Apa aku akan dibuang  sama Onii-chan? Apa salahku Onii-chan, kenapa ucapanmu beda dengan perilaku dan ucapanmu ke yang lain? Bukankah kau akan selalu bersamaku dan Onii-chan bilang selalu mengertiku..

“Usotsuki..” ucapku pelan sambil menatap Onii-chan dan langsung keluar dari kamarnya

            Pikiranku mulai bertanya-tanya tentang Onii-chan atas apa yang telah terjadi, sudah tidak ada debaran yang hebat saat bersama Onii-chan hanya rasa sakit dan kecewa saat bersamanya. Pikiranku kacau ingin rasanya aku terus bertanya ke Onii-chan, tapi rasa cintaku mulai berubah dengan kepalsuan yang Onii-chan buat. Aku hanya bisa berbohong dan berbicara berlawanan dengan apa yang kurasakan, saat aku benar-benar ingin bersama Onii-chan aku malah memakinya dan menghinanya. Memberikan sebuah luka, tapi Onii-chan tidak tau seberapa besar luka yang dia berikan untukku, apa yang kurasakan dan apa yang tidak ku ketahui ternyata memang akan terjadi seperti ini.

“seharusnya aku tinggal dengan Otou-san saja…” dikamar yang gelap aku terus menerus menangis, mencoba meyakini hatiku untuk tetap bertahan, walau aku tau sejak awal perasaanku terhadap Onii-chan itu salah. Seharusnya aku tidak menyukainya, seharusnya aku tidak perlu terlalu berharap, seharusnya… seharusnya… aku sudah tidak tau apa yang harus ku lakukan seakan-akan Onii-chan membuangku.

“Alice kau didalam?” Onii-chan mengetuk pintu kamarku, aku sedikit berharap Onii-chan mengerti apa yang kurasakan dan tau apa yang ku inginkan

“umm… iya?” jawabku pelan berharap Onii-chan, jawaban Onii-chan menanggilku untuk menemaniku

“aku ingin pergi sebentar, tak apa kan dirumah sendirian?”

“….” Aku terdiam sesaat “ha’i, Daijoubu…”

“baguslah… aku pergi dulu, jangan lupa untuk makan oke?”

“iya..”

            Taukah kau Onii-chan? saat aku bersikap seperti membencimu sebenarnya aku amat bimbang dan butuh perhatianmu, tapi kenapa saat akku sedang terpuruk kau tengah asik dengan wanita lain yang mencari perhatianmu? Apa aku kurang untukmu Onii-chan? atau karna sikapku kau menjadi begini?

‘Usotsuki… uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! uso! Onii-chan Aho!!’ berteriak dan menangis, aku sudah tidak tau apa lagi yang kurasakan semuanya tidak dapatku kendalikan saat orang yang kau saying malah bersenang-senang dengan orang lain walau aku tau mungkin Onii-chan sedikit terluka karnaku

“Kirai yo… Onii-chan baka…” aku terus menangis dalam kesunyiam sampai aku tertidur karna sakit kepala yang kurasaakan dan kelelahan.

            Suara kicau burung dan alarmku membuatku terbangun, ku tatap wajahku dicermin dan seperti yang kuduga mataku bengkak karna menangis tapi aku sudah tidak memperdulikan itu karna yang kulihat cahaya kehidupan dimataku sedikit memudar.

“hah…” saat semua pekerjaanku selesai aku membuat sebuah catatan kecil untuk Onii-chan, tidak ada sapaan pagi, tidak akan candaan pagi dan tidak ada kebahagiaan dipagi hari semuanya telah lenyap

“Onii-chan.. Ittekimasu…” ucapku pelan saat sudah berada diluar rumah

            Pikiranku terus menerawang apa saja yang dilakukan Onii-chan dan orang-orang itu, aku mengingat-ingat kembali semua janji Onii-chan kepadaku tapi semua itu hanya ucapan yang tidak pernah dilakukan dan seakan-akan seperti anak kecil yang dibohongi oleh orang dewasa terus-menerus.

‘ittai yo…’ hatiku sudah benar-benar dibuatnya kecewa, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Onii-chan bahagia tapi yang ku dapat hanya merasa direndahkan dan dibodohi

` nakimushi ni mahou wo
namida tomaru mahou wo
watashi to onaji kao suru no yo waratte`

            Aku mendapat SMS dan itu dari Onii-chan, dia terlihat khawatir saat bangun hanya ada catatan kecilku untuk memberi taunya. Aku hanya dapat tersenyum kecil walau ku tau hal ini tidak lama karna ada catatan kecil juga dari Onii-chan

‘Aku akan pulang telat’

             Apa Onii-chan benar-benar ingin menjauhiku? Apa salahku? Ya… aku tau apa salahku, sifatku yang berlawanan dengan perasaanku (inilah Tsundere :’v ) dan aku benar-benar semakin kecewa saat Onii-chan berkata

“Alice terlalu munafik… cobalah jujur, kau ini memang sedikit merepotkan”
Nee.. Onii-chan saat kau berkata seperti itu rasanya memang menyakitkan, walau aku tau, aku memang munafik dan mungkin aku memang tidak pantas dicintai oleh siapa pun.

/Pulang Sekolah/

            Tidak seperti biasanya saat pulang sekolah pasti aku akan terus pulang dan menunggu Onii-chan pulang tapi untuk sekarang apa gunanya? Pasti Onii-chan sudah makan dengan orang itu, aku hanya bisa menahan rasa sakit karna maag yang kuderita. Sebelum pulang aku selalu jalan-jalan dikota dan entah kenapa aku tertarik untuk masuk kesebuat tempat yang menjual senjata-senjata untuk perlindungan diri, dan mataku terpikat dengan Stungun kecil yang tentu saja dengan volt yang besar, Sebenza D2, dan Honshu Fighter yang kubeli sampai uang sakuku habis begitu saja entah apa yang ku pikirkan diotakku untuk membeli semua ini.

            Saat dalam perjalanan pulang tanpa mengharapkan hal ini terjadi aku melihat Onii-chan dengan gadis lain tengah berdiri didepan pintu (gerbang) rumah, entah sudah berapa lama aku tidak melihat tatapan penuh kasih sayang itu dari Onii-chan, tapi sekarang malah gadis itu yang mendapatkan tatapan itu. Aku bersembunyi ditembok yang dekat dengan mereka samar-samar aku mendengar obrolan mereka dan itu benar-benar membuat pikiran serta mataku buta.



“Anno.. nee Haru-kun… a-aku.. aku menyukaimu sudah lama, aku terus menunggu pada saat yang tepat t-tapi aku..” aku tau Onii-chan pasti akan membalas perasaan gadis itu, saat aku menyakiti Onii-chan dan Onii-chan memiliki seseorang yang peduli terhadapnya Onii-chan pasti akan suka terhadapnya

            Dan aku benar-benar tau kalau Onii-chan itu orang yang sangat egois terhadapku, hanya peduli terhadap apa yang dia pikirkan tanpa ingin tau apa yang benar-benar aku rasakan, rasa terpurukku benar-benar membuatku menjadi tidak jujur dan tidak dapat merasakan perasaan apapun. Bila kau tau Onii-chan.. bila kau tau, kau seperti terus memojokiku seakan-akan aku benar-benar salah dan tidak berguna karna yang kulakukan hanya terus menyakitimu.

“sebenarnya aku juga menyukaimu, dan aku bingung harus bilang apa… tapi mau jadi pacarku?” semua terasa gelap saat orang yang kau sayangi membuangmu tanpa Alasan dan Ternyata dia Bersama yang Lain bukankah itu terlalu…. Arrghh… aku tidak tau apa-apa lagi

“umm… iya…” yang benar-benar aku tau, gadis itu amat senang dengan semua ini pikiranku benar-benar buta dan saat itu Onii-chan langsung pergi kembali dengan gadis itu dan saat mereka sudah jauh aku masuk kedalam rumah sambil memeluk barang-barang yang ku beli dan berharap Onii-chan akan cepat pulang.

            Terus menunggu tanpa memikirkan apa-apa, hanya duduk disofa dengan tatapan kosong menghadap tv dan bersama barang-barang belanjaanku yang ku sembunyikan

“Tadaima..” terdengar suara Onii-chan yang sudah pulang dan aku menyambutnya dengan gembira, walau sebenarnya mataku sudah tidak terlihat adanya cahaya kehidupan seperti orang buta yang tatapan terlihat kosong dengan senyum manisku.

“Okaeri Onii-chan” aku memeluk lengan Onii-chan seperti adik kecil yang ingin manja terhadap kakak kesayangannya

“tidak biasa kamu seperti ini lagi…” senyuman itu, senyuman Onii-chan sudah bukan milikku lagi tapi aku senang melihat senyuman itu

“Onii-chan Onii-chan…” panggilku dengan manja dan menatap mata Onii-chan 

“Onii-chan Milik Alice kan? Hanya untuk Alice kan?”

“Alice… kau sudah besar, tidak mungkin Onii-chan akan terus bersamamu”

“……” aku terdiam “ada wanita lainkan? Apa aku tidak boleh mencintai Onii-chan? Uso… Onii-chan pembohong…”

“Alice bukan itu maksudku, tapikan kamu ha….”

“Urusai!! Urusai!! Urusai!! Urusai!! Aku benci Onii-chan” aku mengeluarkan Stungunku dan menyetrum Onii-chan dan tanpa memperdulikan lanjutan ucapan Onii-chan

“Onii-chan tidur dulu ya..” ku kecup kening Onii-chan yang telah jatuh ke lantai karna kesetrum dan aku langsung mencari handphone Onii-chan tentu saja untuk mengirim pesan ke pacar baru Onii-chan

‘Aku ada keperluan mendadak, aku ingin bertemu denganmu. Temui aku di Taman xx’ pesan sudah terkirim dan aku hanya tinggal menunggu wanita itu datang

/Taman xx/

            Waktu menunjukan pukul 11pm dan aku berharap wanita itu cepat datang, aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Onee-chan…~

“etto… Haru-kun ada dimana?” saat menatap sekeliling mataku tertuju pada wanita yang tengan kebingungan seperti mencari seseorang dan aku tau dia siapa

“Onee-chan…” ucapku pelan terhadap wanita itu dengan tangan yang tengah menyembunyikan Honshu Fighter

“kau kan…” wanita itu terlihat kaget karna melihatku yang tengah menyeringai dengan tatap kosong yang terus menatapnya “Adik Haru-kun, Alice?”

“hehe… Ha’i… Aku Alice.. dan kau wanita jalang yang merebut Onii-chan dariku, saat aku tengah terpuruk dan membutuhkan Onii-chan kau malah mengambil kesempatan itu untuk menghibur Onii-chan… Onii-chan itu milikku.. kenapa kau malah merebutnya dasar JALANG!!!” aku terus mendekatinya dan menunjukan Honshu Fighterku ke padanya

“a-apa yang akan kau lakukan?”

“tentu saja, mengambil apa yang ku miliki dari wanita jalang sepertimu… kau telah menghancurkan semuanya, kau telah mengambil apa yang kucintai dan ku miliki selama ini”

            Perasaan yang sungguh menyenangkan saat melihat mangsamu seperti Tikus kecil yang ketakutan akan Kucing besar yang siap membunuhnya, mengoyak tubuhnya dan memakannya.

“hahaha…. Bukankah ini akan menyenangkan Onee-chan..” aku berlari kearah wanita itu, dan dia hanya terdiam karna ketakutan seakan pasrah akan apa yang terjadi

“O-ya-su-mi Kono ama” aku menusukan senjataku kearah perutnya dan menariknya kebawah (merobek perutnya)

“HAHAHAHAHAHA….” Sepinya malam menemaniku dengan teriakan wanita yang tengah kusiksa dan akhirnya dia telah mati dengan isi perut yang berceceran, beberapa organ tubuhnya ku pisahkan dari tubuhnya (mata, telinga, lidah dan beberapa organ dalam)

“ini indah bukan, Onii-chan…~” aku menyimpan hati wanita itu dan membawanya pulang bersamaku

            Saat aku pulang ternyata Onii-chan sudah sadar dari tidurnya dan menatapku penuh kegerian karna aku telah bermandikan darah dengan tangan memengang Honshu Fighter dan Hati kekasihnya, dan ketidak berdayaan Onii-chan yang sudah ku ikat dikursi membuatku semakin senang dibuatnya

“Alice apa yang kau lakukan!? Kenapa kau menjadi seperti ini!!?” suara Onii-chan yang membentakku terdengar bergetar karna ketakutan, aku hanya dapat menyeringai kecil sambil menatap Onii-chan

“Onii-chan milik Alice, bukan milik Wanita Jalang itu… dan Alice membawakan hati wanita itu untuk Onii-chan…” aku tersenyum dengan polosnya dan mendekat ke tubuh Onii-chan

“bukankah ini bagus… kita akan terus hidup bersama seperti janji Onii-chan terhadapku.. aku hanya ingin menangih semua yang Onii-chan ucapkan… dan tidak ada pengganggu lagi dikehidupan kita” tanganku menghancurkan hati gadis itu dan membuangnya dihadapan Onii-chan

“Alice sadarlah!! Dan hentikan semua ini!!”

“Dan membiarkan Onii-chan menghianatiku lagi? Aku tidak mau, karna hanya Onii-chan yang ku punya bukankah Onii-chan yang bilang kita dibuang Otou-san dan Onii-chan tidak akan meninggalkanku? Tapi kenapa Onii-chan malah meninggalkanku? Aku sangat menderita…” mataku mulai berkaca-kaca dan menangis begitu saja

“maaf..”

“kata maafmu sudah telat Onii-chan…” aku mulai menyeringai kembali dan mengambil sebuah pisau daging yang ada didapur, dari belakang tubuh Onii-chan yang ketakutan dengan erat aku memegang pisau daging itu dengan erat sambil tersenyum (dengan air mataku yang belum berhenti)

“Gomene Onii-chan… ahaha…hahahaha…” aku memenggal kepala Onii-chan dan melempar pisau dagingku begitu saja

“Gomene… Gomene… Hontou ni Gomennasai…” ku peluk erat kepala Onii-chan sambil menangis dengan sedikit penyesalan yang menyelimutiku, tapi aku senang karna Onii-chan menjadi milikku selamanya

Now, My World Is Perfect

Owari…~
 

ANGKA (BANGO)

Yosh... Sekarang saya akan memberikan Informasi atau Pembelajaran Tentang Angka atau Bango.



Angka Dasar

0 : Rei/Zero
1 : Ichi
2 : Ni
3 : San
4 : Shi/Yon
5 : Go
6 :  Roku
7 : Shichi/Nana
8 : Hachi
9 : Kyuu
10 : Juu

Angka Puluhan

Untuk angka puluhan biasanya menggunakan angka 10 (Juu) untuk penambahannya. Contohnya
Untuk angka 11 memiliki Rumus :

11 = 10 + 1 atau Juu + Ichi

begitu pun sampai 19. Contoh lainnya:
11 = Juuichi
12 = Juuni
13 = Juusan
14 = Juushi/ juuyon
15 = Juugo
16 = Juuoku
17 = Juusichi/ juunana
18 = Juuhachi
19 = Juukyuu


Dan untuk 20 - 90 memiliki rumus

20 = 2 + 10 atau Ni + Juu

tetapi untuk 40 terdapat pengecualian

40 = 4 + 10 atau Yon (tidak menggunakan yang Shi) + Juu

Contoh lainnya:
20 = Nijuu
21 = Nijuuichi
22 = Nijuuni
23 = Nijuusan
30 = Sanjuu
37 = Sanjuunana
40 = Shijuu
50 = Gojuu
60 = Rokujuu
70 = Nanajuu
80 = Hachijuu
90 = Kujuu


Angka Ratusan  

Hampir sama dengan angka puluhan, angka ratusan juga ada penambahan 100 ( Hyaku) untuk rumusnya,
rumus untuk 200

200 = Ni + Hyaku atau 2 + 100

tetapi dalam Angka ratusan ada beberapa pengecualin:
300 : Sanbyaku
600 : Roppyaku
800 : Happyaku

namun untuk yang lainnya sama seperti rumus pembuatan 200.

100 = Hyaku
101 = Hyakuichi
110 = Hyakujuu
172 =Hyakunanajuuni



 Angka Ribuan

Sama seperti rumus yang lainnya, angka Ribuan juga memiliki acuan yaitu Sen (1000) untuk penambahan rumusannnya. Contoh untuk rumus pembuatan 2000

2000 : 2 + 1000 atau Ni + Sen

Dan dalam ribuan juga terdapat pengecualian, yaitu
3000 : Sanzen
8000 : Hassen

sisanya sama seperti rumus pembuatan 2000

Contoh lainnya:
1.000 = Sen
1997=Sen.kyuu,hyaku.kyuu,juu.nana
2.000 = Nisen
10.000 = Man/ichiman
1.000.000=Hyakuman
 
 
Powered by Blogger.

- Copyright © My World - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -