Archive for October 2013

Hime no Momiji

Author : Yuki Alice
Tema : Merahnya Momiji di Kyoto
Genre : Angst, Mystery, Drama
Rating : T
Judul : Hime no Momiji
Fandom : Kamisama no Inai Nichiyoubi
DISCLAIMER:
Kaminai ©Irie, Kimihito


"Ah… menyenangkan bukan? Apa kamu tahu apa yang sedang tertawa dalam kegelapan?"

 "Jangan pergi… bersamalah denganku! Bersatu dalam satu tubuh, satu darah."

Rasanya bercampur aduk, aku kedinginan dalam kehangatanmu... darahmu....
_..._..._
Normal POV
"Berita pagi ini, Alis Color  seorang petugas pegiriman barang dari Perusahaan XX ditemukan dalam keadaan mengenaskan."

Membosankan, setiap pagi beritanya selalu seperti ini. Lama-lama kota ini akan habis! Kita akan kelaparan! Carilah!

"!" aku kaget, bisikan ini menghatuiku. Siapa? Bukan.. lebih tepatnya, apa!? Apa yang ada ditubuhku?

Boleh aku keluar? Aku mulai kelaparan!

Terdengar lagi bisikan itu, bahkan semakin sering aku mendengarnya. Membuatku takut pada apa yang ada didalam diriku.

Hampir setiap hari tayangan di TV berkisar tentang pembunuhan terus-menerus, begitu pun di koran entah kenapa tempat ini sekarang seperti menjadi sarang pembunuhan.

“Hime-sama!”

“!”

Lamunanku buyar saat suara yang amat ku kenal memanggilku. Kualihkan pandanganku ke arah suara itu. Sesosok pemuda yang amat kukenal.

“Kiriko?”

“Habiskan makananmu, nanti keburu dingin.”

“Hm baiklah… dan tolong panggil aku Ulla saja.”

Aku melanjutkan acara makanku yang tertunda karena terlalu fokus dengan berita pagi ini. Kiriko yang selalu melayaniku hanya menungguku sampai menyelesaikan makanan. Dia tetap diam tanpa banyak bicara.

“Goschisousamadeshita.”

Saat aku beranjak dari tempat dudukku, kulihat ada sesuatu yang sepertinya disembunyikan oleh Kiriko dariku. Walau aku tahu, mereka yang ada disekelilingku pasti selalu menyembunyikan sesuatu tentangku.

Kulangkahkan kakiku kehalaman belakang kuil, daun-daun pohon momiji sudah mulai memerah…, merah seperti warna darah begitu cantik dan menawan.

Bukankah warna itu membuatmu begitu lapar juga?

“!” lagi-lagi bisakan itu, sebenarnya apa yang ada didalam diriku? Lapar! Entah kenapa aku merasa lapar! Tenggorokanku terasa kering!

“Ulla!!”

Tatapanku mulai samar-samar saat Kiriko datang mendekatiku, rasa lapar ini membuat kepalaku sangat sakit dan berat. Entah apa yang terjadi selanjutnya kesadaranku telah hilang begitu saja.
_..._..._
Normal POV

“Darah… aku mau darah…”

“Tapi kau baru saja membunuh seseorang semalam…”

“Aku lapar! Berikan aku mangsa lagi!!”

“Bisakah kau menahannya? Sampai malam tiba?”

Tangan Kiriko mengelus lembut pipi Ulla, ditatapnya dalam-dalam seseorang yang menguasai tubuh Ulla. Perasaan bersalah menyelimuti hati Kiriko, dia tau hal ini salah besar karena menggunakan tubuh Ulla sebagai wadah namun semua itu sudah terlambat bila ingin mengulangannya lagi.

“Aku sudah tidak bisa menahanya lagi!”

Ulla mulai berontak dan mencoba kabur dari Kiriko, Kiriko yang berusaha agar Ulla atau lebih tepatnya sesuatu yang ada didalam tubuh Ulla tidak keluar dari lingkungan kuil dan membuat kekacauan di Kyoto saat siang hari menahannya.

“Kumohon… bersabarlah sebentar lagi…”

Ulla hanya diam dan menatap Kiriko dalam-dalam meyakinkan dirinya agar Kiriko tidak akan menipunya lagi, agar dia tanpa harus kabur secara sembunyi-sembunyi untuk mencari makanannya.

“Baiklah. Tapi bila kau menipuku lagi, tubuh ini akan ku buat menderita.”

“A…aku mengerti .”

Saat itu juga kesadaran Ulla hilang kembali, dia tertidur dengan tenangnya bagaikan tidak memikul beban yang berat. Kiriko menatap tubuh Ulla yang bersandar di dadanya, dibawanya tubuh gadis itu ke kamarnya.

“Maafkan aku Ulla… aku tidak dapat melindungimu.”

Ucapan Kiriko begitu pelan, seakan ia tak ingin didengar oleh siapapun.
_..._..._

Normal POV
Langit senja yang berwarna merah membuat daun-daun momiji menjadi semakin indah, namun di sisi lain keindahan itu terlihat menyeramkan. Bagaikan lautan darah yang menghiasi Kyoto. Angin malam mulai terasa menyengat, hari demi hari hawa musim dingin semakin dekat dan semakin banyak juga daun-daun momiji yang berguguran.

“Sudah waktunya…”

Ulla terbangun dari tidurnya, namun bukan itu Ulla yang sesungguhnya melainkan iblis yang bersemayam dalam tubuhnya. ‘Chi’ yang ditulis dengan kanji ‘darah’. Mungkin itu adalah nama yang cocok untuk iblis itu dan suasana musim gugur di Kyoto yang bagaikan darah.

Kiriko yang mengetahui kalau Chi akan bangun telah berada di sampingnya sejak tadi dan akan membantunya keluar dari Kuil. Dengan jubah hitam yang dipakai Chi agar wajah Ulla tidak dikehatui orang-orang memudahkan Kiriko yang mencoba untuk membebaskannya.

“Kumohon… kembalilah secepatnya.”

Chi hanya memperihatkan senyuman liciknya dan pergi begitu saja.
_..._..._
Normal POV
Suasana malam di Kyoto sangatlah indah, kota ini tidak kalah dengan Tokyo yang padat setiap harinya. Banyak wisatawan yang masih berkeliling di Kyoto bahkan daerah wisata Kyoto yang jauh dari kerumunan dan hal ini membuat Chi semakin senang begitu banyak makanan untuknya, begitu banyak darah yang bisa ia nikmati untuk malam ini.

Kuil Gion sangatlah indah pada malam hari, lampion-lampion yang menghiasinya menyala dikegelapan malam. Walau tidak begitu banyak pengunjung namun cukup untuk melampiaskan hasrat Chi.

Saat seorang pria yang berpencar dari kerumunan kelompoknya guna mencari tempat untuk panggilan alamnya membuat Chi terpancing untuk mendekatinya. Saat pria itu semakin jauh dari kerumunan orang-orang Chi tersenyum, semakin mudah saja baginya untuk membunuh pria malang itu.

“Ahh… harus cepat-cepat!” ucap pria itu.

“Hehehe~”

“Apa itu!?”

Dengan perasaan takut sebisa mungkin dia mempercepat apa yang dilakukannya, namun Chi sudah berada dibelakang pria itu.

“Onii-chan… jangan nodai pohon Momiji…”

Wusshhh….

Hembusan angin yang kencang dalam kesunyian, darah sudah bercecer begitu saja dijubah Chi dan ditanah dekat pohon Momiji yang menjadi saksi bisu pembunuhan tersebut. Senyuman licik menghiasi wajah Ulla yang penuh penderitaan karna menjadi wajah Chi.

“Kurang… masih kurang… aku ingin lebih banyak lagi darah untukku…”

Malam yang dihiasi bulan purnama menjadi malam yang amat panjang, pembunuhan berantai yang dilakukan Chi sudah sangat banyak. Daun-daun Momiji yang berguguran seperti mempertandakan berapa banyak jumlah nyawa yang telah dikorbankan untuk Chi.

Malam semakin larut, dan lautan darah yang menghiasi hutan momijipun semakin meluas. Mayat-mayat semakin banyak berjatuhan dengan luka yang berbeda-beda. Namun semuanya memiliki sebuah kesamaan. Amat mengenaskan. Tubuh Chi yang sudah berbandikan darah membuatnya menikmati semua ini dan tidak mau berhenti.

“Ulla!”

Dari kejauhan terlihat Kiriko berlari tergesa-gesa saat melihat banyak mayat yang ada di hutan momiji. Chi yang melihat Kiriko hanya berdecak kesal dan membiarkan Ulla kembali mengambil alih tubuhnya. Saat Ulla kembali mengendalikan dirinya, dia pingsan begitu saja. Begitu banyak energi yang telah diambil oleh Chi, dengan sigapnya Kiriko langsung menangkap tubuh Ulla yang lemah tak berdaya.

“Maafkan aku Ulla.”

“Engg… Kiriko?  A…apa yang… terjadi?”

Kesadaran Ulla mulai terbentuk sedikit demi sedikit, dilihat sekelilingnya dengan samar-samar. Pemandangan yang mengerikan membuatnya takut, begitu juga tercium bau amis darah pada tubuhnya.

“Kiriko… apa yang sebenarnya terjadi?”

Kiriko hanya bisa diam, tidak dapat menjawab pertanyaan Ulla. Dibawanya Ulla pulang ke kuil dan berusaha menenangkan Ulla yang masih syok akan kejadian yang baru saja dilihatnya. Sesampainya dikuil Ulla langsung membersihkan dirinya begitu pun dengan Kiriko.

Malam yang semakin larut membuat Ulla tertidur setelah semua hal yang terjadi, dia masih bertanya-tanya tentang apa yang ada didalam dirinya. Semua orang pasti akan terus menutupi hal itu walau dia sudah mengetahui hal itu secara tidak langsung. Tanpa kepastian yang pasti dia telah menjadi pembunuh yang amat keji.
_..._..._
Normal POV
“Berita pagi ini telah ditemukan mayat-mayat di daerah Kuil Gion, mayat-mayat ini ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Tidak ada yang tau siapa dalang di balik pembunuhan berantai ini dan apa motif dari sang pembunuh, polisi masih masih menyelidiki kasus ini.”

Setiap pagi pasti akan ada berita tentang kita… ayo kita pergi dari tempat ini! Tempat ini akan habis! Kita akan kelaparan disini! Cepatlah!

‘Lagi-lagi bisikan itu, apakah aku tidak dapat menghentikannya!? Ku mohon siapa saja hentikan ini!!’

Kenapa kau begitu menderita? Seharusnya kau senang karna menjadi wadahku hahahaha!

“Hentikan… kumohon hentikan…”

Ulla berjuang keras agar dirinya tidak dikuasai lagi oleh Chi yang terus menerus bertambah kuat dan membuat tubuh Ulla semakin lemah untuk menahan beban dari kekuatan Chi. Ia hanya bisa menahan rasa sakit yang selalu menyiksanya, setiap kali Chi membunuh dan mendapatkan darah setiap kali itu juga kekuatannya bertambah.

“Hentikan… aku sudah tidak kuat…”

Ulla terus menerus menangis dan berharap semua ini selesai, di dalam pikirannya terus timbul pertanyaan yang tidak ada jawabannya, hanya dapat terus bertanya-tanya dalam kebingunan dan ketakutan akan apa yang ada di dalam dirinya.

Menyenangkan bukan? Saat dirimu tersiksa atau orang lain tersiksa? Bukankah itu indah?

Dalam kesunyian ruang makan di pondok kuil, tidak ada yang dapat membantu Ulla seakan semua telah terencana untuk tidak mendekatinya pada saat-saat seperti ini, mungkin julukan ‘Idol of Murder’ memang cocok untuknya. Dari memiliki kekuatan untuk membunuh sampai menjadi wadah dari dalang pembunuhan berantai yang terus terjadi.

Ulla Eulesse Hecmatika atau yang kita kenal sebagai Idol of Murder yang terlihat bukanlah seorang pembunuh, namun seseorang yang akan dibunuh oleh mahluk yang bersarang ditubuhnya.

“Ki…Kiriko….”

Ulla memanggil Kiriko dengan suara yang amat pelan, bahkan mungkin tidak akan terdengar oleh siapa pun, ditahannya sakit yang ada dikepalanya sambil berjalan mencari Kiriko. Bisikan itu terus menghantui pikiran Ulla, seberapa pun usaha Ulla untuk tidak mempedulikannya tapi bisikan itu terus saja membuat Ulla ketakutan.

Kenapa takut? Bukankah kau yang minta untuk bersatu denganku?

‘Apa!? Apa maksud dari bisikan itu? Walau aku tau kadang aku merasakan kedinginan dalam kehangatan yang sudah lama aku rindukan…’ tanya Ulla dalam hati.

“Ulla!!”

Kiriko mempercepat langkahnya mendekati gadis yang entah kenapa berjalan tanpa tentu arah dilorong Kuil, dan dengan sigap langsung menangkap tangan gadis itu agar dia berhenti.

Ulla menoleh kearahnya dengan tatapan kosong, semua pikiran dan kekuatannya telah dikuasai oleh Chi tapi dia sudah tidak menolak itu lagi bahkan dia sudah pasrah olehnya. Gadis itu merasa nyaman saat dia menguasai tubuhnya tanpa harus ada perlawanan. Mungkin inilah kenapa mereka bersatu dalam satu jiwa dan satu darah.

“Ulla! Sadarlah!!”

Gadis itu hanya dapat diam untuk menanggapi ucapan Kiriko, senyuman tipis dia tunjukan pada pemuda itu agar dia tau Ulla baik-baik saja dengan semua ini dan dia telah terima menjadi wadah Chi.

‘Aku tau, aku salah… membiarkan Chi merebut tubuhku, jiwaku, dan energiku… Namun dia begitu kuat, aku sudah tidak dapat menahan kekuatannya lagi.’

“Aku pasti akan menyelamatkanmu Ulla!!”

Air mata gadis itu keluar begitu saja saat melihat tekad Kiriko yang kuat.

‘Kenapa aku mudah menyerah begitu saja? Bukankah Kiriko akan menyelamatkanku? Tapi kenapa aku tiba-tiba merasa bersalah dengan Chi? Apa yang sebenarnya telah aku lewatkan?’
_..._..._
Normal POV

“Kalau begini terus nama kuil kita bisa tercemar!”

“Memang benar. Sebaiknya kita tidak usah membantu mereka dari awal.”

“Tapi anehnya saat kekuatan Ulla telah disegel, semakin banyak korban berjatuhan.”

“Sepertinya memang harus kita lalukan cara itu.”

“Apa maksud kalian?”

Saat para Pendeta berdiskusi, tanpa sengaja Kiriko mendengar obrolan mereka dengan tatapan bingung, kesal dan tidak percaya. Padahal Kiriko percaya dengan para pendeta yang akan membantu mereka tapi kenyataannya apa yang akan mereka lakukan pada Ulla?

“Hah, sepertinya kau memang harus tau…”

“Sesuatu yang berada didalam tubuh Ulla lah yang menekan kekuatan Ulla. Namun, kekuatan Ulla terlalu besar dan membuatnya tetap terus ingin membunuh walau bukan dengan cara awalnya.”

“Dan cara satu-satunya hanya dengan membunuh Ulla”

Mimik wajah Kiriko berubah dratis saat mengetahui apa yang akan mereka lakukan pada Ulla. Kenapa harus dengan cara itu? Apa tidak ada cara yang lain?

“Ke… kenapa harus membunuh Ulla?”

“Tidak ada cara lain, selain membunuh wadahnya.”

Kiriko diam dan mencerna semua ucapan para pendeta, apa dia tidak akan bisa menepati janjinya ke Ulla untuk menyelamatkannya? Dan melindunginya lagi? Perasaan Kiriko bercampur menjadi satu dalam memutuskan semua keputusan ini.
_..._..._
Normal POV
Disisi lain tanpa sengaja Ulla mendengar pembicaraan itu, diam membisu dalam kepastian yang menakutkan. Kenyataan yang kejam namun hanya itu yang hanya bisa dia lakukan, namun pikirannya masih dipenuhi oleh tanda tanya besar. Benar-benar buntu… tidak ada jalan keluar yang lain.

“Apa ini karma dari semuanya?”

Tatapan Ulla lurus kedepan, terus menatap daun-daun Momiji yang akan habis karna pergantian musim hampir tiba. Pikirannya terus menerawang mengingat kejadian yang sudah-sudah.

“Apa? Apa yang salah dengan semua ini?”

Bukankah ini bagus? Kau tak perlu lagi merasakan rasa sakit, penderitaan dan penyesalanmu lagi

“Aku tidak mau seperti itu! Hei Chi, siapa namamu sebenarnya?”

Dee, Dee Ensy Stratmitos… kau pasti tau nama itu.

Ulla terdiam dan mencoba mengingat nama Dee, dan yang terlintas dipikirannya adalah Alis Color seorang petugas pengiriman barang yang waktu itu mati dengan mengenaskan dan saat hari itu juga hari dimana kekuatan Ulla lepas kendali, yang membuatnya tidak sengaja membunuh dua orang dan yang ternyata orang itu Alis Color dan Dee Ensy Stratmitos.

Namun Dee terikat oleh kekuatan Ulla dan mencoba menyegel kekuatan Ulla. Dan ternyata berhasil walaupun banyak kelemahan dalam semua itu.

“Apa kau tak apa mati dua kali oleh orang yang sama?”

Pertanyaan yang membuat Dee terdiam dan tidak tau harus menjawab apa.
_..._..._
Normal POV
Pikiran yang menjadi satu dan bercampur aduk dari dua orang yang berbeda membuat Ulla hanya diam menatap daun-daun momiji yang ada dikuil dan tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Ulla...”

Suara yang parau namun masih dapat dikenali membuat Ulla menoleh dan menatap seseorang yang memanggil namanya. Senyuman polos dan manis Ulla berikan ke orang itu, dan rasa bersalah pun muncul di mimik wajah orang itu

“Ada apa Kiriko?”

Seakan tidak ada kesenjangan diantara mereka berdua. Dan Ulla pun juga pura-pura tidak mengetahui apa saja yang para pendeta katakana kepada Kiriko.

“Maaf…”

“Untuk apa?”

“Entahlah… aku hanya ingin minta maaf.”

“Kau tidak salah sama sekali Kiriko, jadi kau tidak perlu minta maaf”

Ulla tersenyum lembut sambil menatap Kiriko, dia tau apa alasan Kiriko minta maaf dan apa yang disembunyikan Kiriko. Tapi bagi Ulla tidak penting untuk meminta Kiriko agar terus menyelamatkannya… ini karma dia dan Ulla harus menerimanya.

“Nee… Kiriko… bila suatu saat nanti aku sudah tiada apa yang akan kau lakukan?”

“Aku akan menunggu sampai takdir mempersatukan kita kembali.”

“Hmm… ya… semoga..”

Malam yang larut dan panjang, bintang-bintang menghiasi langit malam dengan indahnya. Udara malam semakin menyengat tubuh sampai ketulang, Ulla merapatkan tubuhnya ke tubuh Kiriko untuk membuat tubuhnya dan tubuh Kiriko sedikit hangat.
_..._..._
Ulla POV
Sinar matahari pagi yang hangat menyinari pohon-pohon momiji, daun-daun semakin banyak yang berguguran. Aku yang tengah membersihkan halaman belakang kuil terus diawasi oleh para pendeta, aku tahu mengapa aku diawasi. Tapi aku tetap berpura-pura tidak tau dan tersenyum dengan manisnya ke para pendeta yang mengawasiku.

“Ya… aku tau sebentar lagi bukan? Seperti daun-daun momiji ini yang akan hilang berganti dengan salju.”

Kenapa kau diam saja? Kenapa tidak dibunuh saja kakek-kakek tua itu? Kalau pun dimakan juga tidak akan terasa nikmat…

Entah aku harus menjawab apa dari pertanyaan Dee, aku tidak bisa melakukan itu. Aku sudah terlalu banyak menyusahkan mereka, dan tidak mungkin aku melakukan itu.

“Bahkan bila kau memaksa, aku tetap tidak bisa melakukannya walau pun mereka punya niat buruk terhadapku.”

Kenapa? Bukankah mereka berniat membunuhmu!?

“Karena berkat mereka aku bisa merasakan melihat, berbicara tanpa membunuh seseorang… aku senang karena ini impianku sejak aku tau kekuatanku”

Dee terdiam, dia tau seperti apa perasaanku. Bagaimana rasanya bila memiliki kekuatan yang membuat tubuhmu tertutup dari dunia luar dan hanya berada dalam kesunyian tanpa ada yang berani mendekatimu.

Kau akan menyesal Ulla… kau akan menyesal bila tidak membuat mereka semua menderita dan membiarkan mereka yang menyiksamu…

Aku terdiam sambil tersenyum, mataku menatap langit pagi yang cerah, kulanjutkan acara menyapu halaman belakang kuil. Ya… mungkin kelak aku akan menyesal karna sesuatu yang lain didalam diriku terus berusaha menekan Dee agar menguasai tubuh ini lagi, perasaan haus akan darah dan kematian yang baru saja terhenti tiba-tiba bergejolak lagi didalam tubuhku.

Perasaan yang begitu kuat yang terus menguasai pikiran kami.
_..._..._
Normal POV
Langit mulai berubah menjadi merah, para pendeta dan Kiriko terus mendiskusikan tentang Ulla yang tidak ada jalan keluarnya. Semua tetap tenguh dengan ego mereka dan Ulla hanya dapat mendengarkan secara diam-diam.

Haus!! Aku haus!! Tenggorokanku sakit!! Beri aku darah!!

Jantung Ulla berdetak kencang dan tenggorokannya sakit seperti apa yang Dee katakan, Ulla melangkah pelan menjauh dari ruangan rapat para Pendeta dan Kiriko agar tidak ketahuan, namun tubuhnya yang lemah membuatnya menyenggol guci yang ada didekatnya dan menyebabkan suara ribut.

“Siapa disana?!”

Para Pendeta beranjak dari ruangan dan melihat siapa yang membuat suara ribut, mimik wajah mereka berubah saat melihat Ulla, tubuhnya pucat, tatapan mata kosong dengan hasrat membunuh yang kuat membuat para pendeta mencoba mencengah Ulla.

“Ulla!?”

Kiriko kaget saat melihat Ulla yang telah berubah dan amat berbeda dari biasanya, aura yang menyelimuti Ulla lebih kuat dari biasanya, tubuh Ulla benar-benar telah dikuasai bahkan kesadaran Ulla sudah tidak ada sama sekali, yang ada hanya kesadaran Dee dan kekuatan asli Ulla yang telah tersegel.

Darah… berikan aku darah!!

Kiriko tau apa yang dimau Ulla, dan dia menariknya sejauh mungkin dari para pendeta yang terus cekcok satu sama lain untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya.
_..._..._
Normal POV
Malam semakin larut, bulan menghiasi kota Kyoto yang masih diselimuti daun momiji yang bagaikan lautan darah. Di hutan belakang kuil terlihat Kiriko yang berusaha menghentikan Ulla agar tidak pergi keluar dan membunuh lagi.

“Kumohon hentikan… jangan sakiti Ulla lagi”

Urusai!! Yang kubutuhkan hanya darah dan daging manusia!

“Ulla sudah menderita! Jangan buat dia tambah menderita lagi”

Huh… kuharap kau diam saja… jangan menggangguku…

Kiriko terus berusaha menghentikan Ulla tapi kenyataannya gagal, Ulla kabur melewati dinding kuil seperti biasa yang ia lakukan. Kiriko hanya bisa menyesali semuanya dan berusaha mencari Ulla.

“Tidak ada waktu lagi! Aku harus mencarinya dan menghentikannya!!”

Di sisi lain para pendeta terus berdoa untuk keselamatan orang-orang Kyoto dan Ulla, walau mereka ingin membunuh Ulla tapi mereka amat menyayangi Ulla seorang gadis yang sudah mereka anggap keluarga sendiri.
_..._..._
Normal POV
Kyoto memang kota yang ramai, namun hari ini lebih ramai dari biasanya. Suara sirine polisi dan ambulan saling menyauti satu sama lain banyak mayat-mayat yang ditemui dibawah pohon momiji. Setiap mayat menggugurkan satu daun momiji, semakin banyak daun-daun momiji yang berguguran dan semakin banyak pula tangisan yang terdengar, serta jeritan minta tolong.

Masih kurang! Aku butuh lebih banyak lagi!

Perasan yang begitu haus akan darah membuat tubuh Ulla bermandikan cairan pekat itu, setiap inci ditubuhnya tidak ada yang terlewatkan semua berlumuran darah segar dari setiap mayat yang menjadi santapannya.

‘Hentikan.. kumohon…’

Kesadaran Ulla benar-benar sudah tenggelam jauh dalam pikirannya, namun dia terus berusaha untuk menghentikan tubuhnya, yang bisa dia lakukan hanya menangis sambil menatap dirinya yang dikendalikan Dee berbuat begitu kejam.

Di bawah sinar rembulan, di hutan momiji Ulla membawa mayat-mayat korbanya yang masih bisa dibawa kebawah pohon Momiji yang besar, namun daunnya tertinggal satu.Daun yang begitu merah bagaikan darah yang sesungguhnya.

Hahaha… indah bukan!? Inilah kuburan asli kalian!!

Ulla menatap pohon Momiji yang besar sambil tersenyum licik, satu lagi… ya… satu lagi korban yang harus dibunuh… dan mungkin saja setelah itu semua berakhir.

Satu lagi… dan ini akan jadi malam terakhir kita… Ulla…

Mata Ulla yang indah terus menangis sampai darah keluar dari matanya, perih dan menyakitkan itu pasti amat dirasakan hati kecil Ulla, harapannya yang untuk bebas ternyata mimpi yang tidak akan tercapai, dari kejauhan hutan seorang pria berambut biru menatap Ulla dengan kaget, butuh yang amat dikenalnya benar-benar sudah bermandikan darah, sudah terlambat untuk menyelamatkannya.

“Ulla…”

Suara lirih itu membuat Ulla menatapnya dengan senyuman yang tidak pernah ia liat, tidak ada senyuman polos dengan kebahagiaan yang ada hanya senyuman penuh penderitaan dan kebencian akan dunia.

Satu lagi bukan? Dan semua ini akan selesai… rasa sakit dan semuanya…

Ulla berjalan mendekati Kiriko dengan sebuah pisau ditangannya, Kiriko tau apa yang akan dilakukan Ulla. Dia hanya bisa pasrah dan membiarkan Ulla membunuhnya, agar Ulla terlepas dengan semua ini.

‘Larilah! Kumohon Kiriko!!’

Kesadaran Ulla dihati kecilnya mencoba menghentikan tubuhnya agar tidak menyakiti siapa pun lagi, dia tidak mau menyakiti Kiriko dia tidak peduli walau dia harus menanggung semua ini dan hidup dalam penderitaan, yang dia inginkan hanya satu Kiriko selamat dan terus menepati janjinya.

“Sayounara, Kiriko… Daisuki…”

Dengan sedikit kesadarannya yang tertinggal, Ulla mencoba menghentikan Dee yang menggendalikan tubuhnya dan membunuh dirinya sendiri. Mata Kiriko terbelalak saat melihat kejadian itu tepat dihadapannya, Ulla telah tiada begitu pun Dee dan daun terakhir itu juga telah bergugur terbawa angin dan jatuh diatas tubuh Ulla yang telah tersungkur ditanah.

“Ul…Ulla… kenapa…?”

Kiriko memeluk tubuh Ulla yang sudah tidak bernyawa, begitu dingin namun hangat. Kehangatan yang terlukis diwajahnya yang tersenyum tulus tanpa penyesalan, begitu hangat dan menenangkan. Walau Kiriko terus menangis dalam kesunyian hutan momiji, yang mengharapkan semua ini tidak pernah terjadi.

“Maaf… aku tidak bisa menyelamatkanmu… tapi malah kamu yang menyelamatkanku, semoga kau tenang disana Ulla… dan tunggulah aku…”
_..._..._
Normal POV
Langit pagi di Kyoto tidak secerah seperti biasanya, mayat-mayat korban Ulla telah dievakuasi oleh para polisi dan pihak rumah sakit yang berkerja sama. Tidak ada yang tau siapa dalang disemua kejadian ini dan para polisi masih terus menyelidiki dengan harapan yang begitu nihil.

Di kuil tempat Ulla tinggal begitu canggung, semua hanya diam menyesali apa saja yang telah mereka rencanakan untuk menghentikan Ulla. Sudah tidak ada lagi Idol of Murder yang begitu baik dan hangat walau yang dia rasakan hanya kedinginan semua orang, bahkan pohon-pohon momiji di kuil menggugurkan daun-daunya untuk menghiasi makam Ulla yang berada dibawah mereka, begitu indah… dan amat cantik…
_..._..._
Normal POV
Ketenangan sudah didapatkan orang-orang Kyoto setelah kejadian berdarah yang dilakukan Ulla, namun langit Kyoto berkata tidak.Tiba-tiba saja langit itu berubah menjadi merah dan Pohon Momiji yang besar mengeluarkan cahaya-cahaya yang indah, semua mata menatap ke langit menatap keindahan yang belum pernah terjadi. Nyawa-nyawa yang dibunuh Ulla telah tenang dan kembali ke alam seharusnya mereka berada, Kiriko yang melihat kejadian itu hanya bisa diam dan tersenyum disebelah makam Ulla.

“Bukankah mereka sudah rela kau bunuh? Apa kau sudah benar-benar tenang Ulla?”

Langit berubah menjadi cerah kembali setelah cahaya-cahaya yang berterbangan dilangit hilang, sudah tidak ada lagi daun-daun momiji yang menghiasi Kyoto. Salju mulai turun dan akan menyelimuti Kyoto yang akan menjadi putih bersih dan membersihkan warna merah dari kota ini.

Kiriko berdiri dan menatap langit yang sedang menurunkan kristal saljunya, begitu cantik namun tidak secantik daun momiji yang berguguran di musim gugur. Namun, tanpa ia ketahui Ulla memeluknya dari belakang sambil menangis sambil membisikan kata-kata terakhirnya dan menghilang.

“Seharusnya aku yang berterima kasih kepadamu Ulla… karena hanya kau yang ku miliki.”

-The End -


Alice : Huwee QAQ
itu adalah FF buat perlombaanku >3<
aku gak tau bakal menang atau gak dengan FF kaya gitu :v
maklum masih newbie ><)a

Flaky : anno... kami semua berterima kasih buat semua orang yang udah dukung dan ngebantu kelemahan Alice >//w//<

Alice : Hoo QwQ)b
Hontou ni Arigatou :*
#kissu readers and my friends

Flippy : ehem =w="

Alice and Flaky : Are QAQ!?
*kabur

Flipqy : Arigatou Minna-san...~


Cara Mengganti Template Blog

mungkin untuk pro atau yang sudah ahli untuk mengganti Template Blog memang sangat mudah, tapi beberapa temanku pernah ada yang bertanya "gimana cara ganti Template Blog?"
nah... sekarang saya akan mengajarkan Tutorialnya, semoga kalian mengerti :3

1. Download Template Blog, kalian bisa download Template blog diberbagai situs misalnya ke situs Blogger Template

2. Bila sudah ke download dan masih berbentuk folder RAR. kalian harus mengExtractnya terlebih dahulu (lihat gambar yang saya beri tanda panah ^^)


3. bila data untuk Template sudah didownload dan di Extract, kalian tinggal membuka Blogger kalian dan pilih Template

4. bila sudah memasuki Jendela Template pada Blog, kalian cari tulisan Cadangkan/Pulihkan


5. Saat kalian sudah mengklik Cadangkan/Pulihkan, nanti akan muncul tampilan


Ket :
1. Unduh Template Lengkap : digunakan untuk mendownload Tema lama kita
2. Choose File : untuk memilih atau mengupload Tema blog yang baru (pilih yang ini ^^)

6. setelah kalian pilih Choose File, akan muncul jendela tampilan untuk memilih/mencari folder Tema kalian.
    bila sudah ketemu pilih folder yang bertype XML


7. setelah semua langkah selesai tinggal kalian unggah dan Template blog kalian akan berubah ^^


Mudah bukan cara yang ada diatas? bila ada yang tidak dimengerti bisa kalian tanyakan ^^a
karna saya juga masih belajar dalam hal blog mem blog
hehe... ^^

がっこう (SEKOLAH)

Yoshu Minna-san... ^A^)/
O genki desu ka?

Apa aja yang kalian ketahui tentang sekolah? tentu saja fasilitasnya bukan?
Fasilitas disekolah tentu saja banyak, dan saya akan memberikan sedikit arti beberapa fasilitas yang ada disekolah ke bahasa Jepang.

Semoga ini membantu kalian semua untuk belajar ^^
kalo ada yang salah maaf ya... aku juga masih belajar :3


 -LIST-
  1.     Kyōshitsu (きょうしつ) = R. Kelas
  2.     shakaishitsu (しゃかいしつ) = Lab. IPS
  3.     XA no kyōshitsu (XA の きょうしつ) = R. Kelas XA
  4.     Rikashitsu (りかしつ) = Lab. IPA
  5.     shokuinshitsu(しょくいんしつ) = R. Guru
  6.     seitokaishitsu (せいとかいしつ) = R. OSIS
  7.     hokenshitsu (ほけんしつ) = R. UKS
  8.     hour (ホール) = Hall (Aula)
  9.     kōchōshitsu (こうちょうしつ) = R. Kepala sekolah
  10.     kantin (カンティン) = Kantin
  11.     jimushitsu(じむしつ) = R. Tata Usaha
  12.     toire (トイレ) = Toilet
  13.     toshoshitsu (としょしつ) = R. Perpustakaan
  14.     mosuku (モスク) = Masjid
  15.     konpyūtāshitsu (コンピューターしつ) = Lab. Komputer
  16.     kōtei (こうてい) = Lapangan
  17.     LL kyōshitsu (LL きょうしつ) = Lab. Bahasa (dibaca LL = eru-eru)
  18.     Keibishitsu (けいびしつ) = Pos satpam
  19.     seibutsushitsu (せいぶつしつ) = Lab. Biologi
  20.     chūshajō (ちゅうしゃじょう) = Tempat parkir
  21.     kagakushitsu (かがくしつ) = Lab.Kimia
  22.     tantōfukushitsu (たんとう ふくしつ) = R. Waka
  23.     butsurishitsu (ぶつりしつ) = Lab.Fisika

Itulah beberapa list Fasilitas yang ada disekolah ^^
semoga membantu kalian...
berikutnya yaitu, kata ganti tempat.
Kata Ganti Tempat seperti, kita memberitaukan atau menanyakan suatu tempat.
contohnya, dimana, disana, disini dan lain halnya

KATA GANTI TEMPAT


Dalam bahasa Jepang dibagi Kata Ganti Tempat dibagi berdasarkan posisi tempat/benda dengan pembicara dan lawan bicara.

    ここ : di sini → menunjukkan tempat yang dekat dengan pembicara
    そこ : di situ → menunjukkan  tempat yang dekat dengan lawan bicara
    あそこ : di sana → menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara
    どこ :di mana? → menanyakan tempat.

Untuk menunjukkan tempat digunakan pola:

1.(tempat) は (kata ganti tempat) です。
 
Contoh: Shokuinshitsu wa soko desu.
Ruang guru di situ.
(しょくいんしつは そこ です)
Contoh percakapan =>
 
A:: Hokensitsu wa doko desuka?.
Ruang UKS di mana?
ほけんしつ は どこ ですか?
B:: Hokensitsu wa asoko desu.
Ruang UKS di sana
ほけんしつ は あそこ です

2. (tempat 1) は (tempat2) の (posisi) です。

#NB:Kita dapat menambahkan kata yang menunjukkan posisi agar suatu tempat/benda menjadi jelas letaknya seperti :
  1.     となり(sebelah),
  2.     まえ (depan),
  3.     なか(dalam).
Contoh:
Toshoshitsu wa jimushitsu no mae desu.
Perpustakaan ada di depan ruang tata usaha
(としょしつ は じむしつ の まえ です。)
 
Contoh percakapan:
A:: kantin wa doko desuka?
(Kantin ada dimana?)
カンティン は どこ ですか?
B:: Kantin wa toire no tonari desu.
(Kantin ada disebelah toilet)
カンティン は トイレ の となり です


Mungkin sebagaian kalian bingung soal rumus yang ada diatas, kenapa ada は (Ha, tapi saat ditengah kalimat dia akan dibaca Wa) lalu juga ada の (No). itu adalah apa yang akan kita sebut sebagai partikel atau seperti penyambung kalimat dalam bahasa jepang. Mungkin lain waktu saya akan menjelaskan tentang Partikel ^^

Arigatou :3


Kagome kagome


Namaku yuu, aku seorang penulis cerita. Di umur yang masih muda (17 th) aku sangat senang berkeliling dunia untuk mencari inspirasi buat cerita yang ku buat. Sekarang aku sedang mencari inspirasi di daerah terpencil yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun saat aku tiba di desa itu yang aku lihat hanyalah desa yang hancur dan sangat mengenaskan.

“wah… aku sudah di tipu! Desa ini sangat mengenaskan!” ucap ku sambil mengelilingi desa ini

Saat aku mengelilingi desa, aku melihat sebuah gereja yang tulisannya di coret dan di ganti oleh tulisan panti asuhan.

“panti asuhan?? Mungkin di sana ada orang dan sebaiknya aku membawa mereka ke tempat yang lebih layak!”

Aku memasuki tempat itu, di sana penuh dengan debu dan sangat kotor. Saat aku melihat sekitar ruangan itu, aku melihat sebuah surat di meja.

“jika kau ingin memasuki ruangan kau harus memakai yukata yang telah di sediakan di atas meja, jika tidak nyawamu tidak akan selamat

DR. _________”

“ahhh…. Docter siapa??” ucapku bingung karna nama sang docter tertutup darah

Aku meletakkan surat itu lagi dan mencari yukata yang mereka bilang

“ihk… kotor banget!” aku mengambil yukata yang sedikit kotor dan berdebu. Aku mengibaskan yukata itu agar debunya sedikit hilang

“uhuk… uhuk… uhuk…” aku terbatuk karna debu dari yukata

Aku menyelusuri tempat ini, saat aku melewati lorong yang terdapat anak tangga. Aku menaiki anak tangga itu, tapi sepertinya anak tangga itu tidak kuat menopang berat badanku, aku berjalan dengan sangat hati-hati dan akhirnya sampai di lantai 2. Saat berada di lantai 2, aku mendengar suara orang-orang yang menyanyi. Karna rasa penasaran aku pun berjalan keruangan itu. Saat aku membuka pintu sekelompok anak-anak dan remaja. Tubuh mereka di penuhi perban dan sebagian dari mereka tidak memiliki kaki dan tangan.

“ahh… kau siapa?” Tanya seorang anak perempuan berambut ungu, saat melihatku

“hai… ayo masuk…” ucap gadis berambut silver, sepertinya dia lebih ramah

“emm…. Iya…” aku masuk keruangan itu dan berada di antara anak-anak itu

“hai… aku alice! Siapa namamu?” Tanya gadis berambut pirang itu

“aku yuu takanashi…”

“hei yuu… kenalkan aku konan… dan ini kembaranku rai…” ucap gadis yang berambut ungu tadi dan memperkenalkan seorang pria yang ia bilang sebagai kebarannya

“aku alder… dan ini hide…” ucap salah satu pria

“hai…” sapa pria yang bernama hide

Aku berkenalan dengan yang lain. Ternyata mereka semua amat menyenangkan dan baik kepadaku.

“hei… hiru…kalian di sini siapa yang mengurus??” aku bertanya kepada seorang gadis manis berambut pirang

“emm… sama dokter…”  ucapnya sedikit ragu

“oh… ya? Apa aku boleh bertemu dokter?”

“ah!? Kau ingin bertemu docter??” Tanya hiru ragu

“iya! Aku akan membawa kalian ketempat yang lebih layak….”

“ahh… tidak usah…” jawab hiru cepat

“hei… ada apa?” Tanya konan yang mendekati kami

“ah! Konan.. apa aku boleh bertemu dokter?”

“dokter? Hm,… dockter tidak suka di ganggu…” ucap konan sambil ter senyum dan berlalu pergi

:ah…? Apa itu benar?” tanyaku ke hiru

“i..iya… “ ucap hiru

“hmmm….” Aku hanya pasrah dengan apa yang ku dapat

(panggilan untuk hiru, agar segera datang ketempatku) terdengar suara dari speker

“apa itu dokter?”

“iya…” jawab alice cepat

“hiru-chan….” Ucap cress sedih

“hei… alice, boleh aku ikut bertemu dokter?”

“tidak! Dokter tidak suka itu…” ucap alice sambil tersenyum, dan berlalu pergi

Aku bergidik melihat senyuman alice yang menyeram, mataku tertuju kea rah hiru yang sedang berjalan pergi. Perasaan aneh di dadaku dan seperti sebuah pertanyaan.

Sudah setengah jam hiru belum kembali, dan membuatku cemas serta bingung

“kenapa hiru belum kembali, apa  yang terjadi?” aku bertanya ke miyu. Gadis manis berambut pink

“mungkin dia sudah mat.. maksudku diadopsi dokter….” Ucap miyu kikuk

“diadopsi? Apa semua orang akan diadopsi?”

“emm… aku tidak tau. Tapi katanya ada 5 anak kesayangan dokter yang tidak diadopsi….”

“hmm… begitu ya”

(panggilan untuk miyu, agar segera datang keruangan ku…)

“ah?” aku sedikit sedih karna miyu akan diadopsi. Karna baru saja aku berteman baik dengannya

“hei, kalo kita berada di tempat dokter, kita akan dia apakan?” tanyaku spontan ke ruki

“akan di bunu… diadopsi!”ucap ruki sedikit kikuk

“bunuh maksudmu?”

“bu.. bukan…” ucap ruki kikuk dan ketakutan

“hmm….?” Aku semakin curiga dengan apa yang terjadi

eee

Aku masih menunggu miyu dan hiru, namun mereka belum juga kembali. Satu jam sudah berlalu dan aku melihat miyu yang kembali namun tangan kirinya sudah hilang, aku yang melihatnya kanget dan langsung mendekatinya.

“miyu… apa yang terjadi dengan tangan kirimu?” tanyaku cemas

“aku gak papa kok… tadi aku jatuh dari tangga…” ucap miyu sambil tersenyum

“begitu ya… kau harusnya hati-hati….lalu hiru mana??” ucapku karna aku ingat tangga itu memang berbahaya

“hiru… di….” Muncul keraguan di wajah miyu

“hiru sudah diadopsi…” ucap alice cepat saat memasuki ruangan in I bersama konan, rai, alder, dan hide

“owh… diadopsi….”

“i…iya…” ucap mint cepat

Aku hanya tersenyum menanggapi mereka sepertinya banyak misteri yang mereka tutupi. Seperti biasa aku menunggu dokter keruangan ini, misalnya untuk memberi makan. Tapi ternyata alder yang memasak untuk kita. Dan setiap memainkan permainan yang biasa mereka mainkan  pasti ada saja anak yang diadopsi.

“ayo kita main…” kata konan semangat

“sekarang yang ditengah hito ya…” ucap alice sambil melirik gadis tomboy yang selalu di kuncir kuda

Dan seperti biasa, bila kita main pasti alice terus yang mengaturnya

“kagome kagome.
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?” kami selalu menyanyikan lagu ini bila kami bermain

Aku melihat hito menutup telinganya erat-erat seperti tidak mau mendengar lagu ini dan matanya pun juga di tutup. Wajahnya mengambarkan sebuah ketakutan.

“yuu…” ucapnya pelan

“kau salah… yang di belakangmu, aku….” Ucap rai sambil tersenyum

Aku melihat semuanya tersenyum menakutkan, namun yang paling menakutkan adalah senyuman alice

“rai ayo kita main yang lain….” Ucap konan sambil melepas pegangan tangannya dan berlalu begitupun yang lain

Aku duduk di samping hito yang masih ketakutan, aku mengingat-ngingat lagu itu. Sepertinya aku pernah dengarnya di suatu tempat.

(panggilan untuk hito, harap dating keruanganku…)

Saat aku sedang asik memikirkan lagu itu, aku tersadar karna mendengar hito di panggil

“hito…?” aku melihat raut wajah hito semakin ketakutan

“aku….” Ucap hito pelan

“hito… kau di panggil dokter….” Ucap alice sedih

“i…iya…”

“hito-chan  jangan pergi….” Ucap konan memeluk hito sambil menangis

“nee… konan-chan… aku harus pergi….” Hito melepas pelukan konan dan berjalan pergi

Aku melihat raut wajah konan berubah deratis, ia tersenyum amat menyeramkan begitupun yang lain. Sudah malam hari tapi hito belum juga kembali, mungkin ia juga diadopsi sama seperti yang lain. Sekarang yang tersisa di sini hanya aku, alice, konan, rai, alder, dan hide. Aku sedikit pusing karna memikirkan ini dan akhirnya aku tertidur  pulas karna kelelahan.

eee

Ke esokkan paginya, aku berjalan-jalan mengelilingi tempat ini saat aku membuka sebuah pintu aku melihat sebuah pemakaman. Well… mungkin karna tempat ini dulu sebuah gereja. Saat aku melihat pemakaman itu aku melihat sebuah tubuh yang tergeletak di dekat sebuah makam. Aku berjalan ke tubuh itu dan aku melihat sebuah jasad tanpa kepala, aku mengingat pakaian yang ia gunakan dan aku teringat seseorang.

“KYAAAA……… HITO!!!”  aku berteriak saat teringat yukata yang di gunakan jasad itu

Ternyata teriakanku membuat alice, konan, rai, alder dan hide dating

“yuu! Kau kenapa?” alice mendekatiku yang tengah terduduk sambil menutup mata karna tak percaya dengan apa yang baru ku lihat

“hito…. Hito….” Ucapku lirih

“kenapa deng…. Akh! Itu tubuh hito!” konan yang melihat tubuh hito tanpa kepala langsung menangis sambil memeluk rai

“apa yang terjadi dengan hito…” ucap alder lirih

“labih baik kita kubur jasad hito….” Ucap hide sedih

Akhirnya kami semua mengubur jasad hito dan berdoa untuknya. Kami semua bersedih dan berduka. Tapi entah mengapa mereka menjadi tersenyum, senyuman yang menyeramkan.

“hiks… hito…” konan menangis sambil memeluk batu bisan hito, namun di balik tangisannya ia sedikit tersenyum

“semoga kau tenang di alam sana, hito” ucap rai sedih

“sebaiknya kita kembali…” ucap alice sambil menghapus air matanya dan berlalu dengan yang lain

eee

“ayo kita main…” ucap alice tenang dan semua anak menganggut setuju

“eh? Main?” ucapku bingun karna baru saja kita berduka

“iya… sekarang yang di tengah yuu…”

“kenapa aku?”

“karna sekarang giliranmu yuu…”  kata hide  sambil  tersenyum menyeramkan dan menyuruhku berjongkok

Dan seperti biasanya alicelah yang mengatur, aku juga jadi teringat bila ada anak yang di panggil dokter pasti mereka ikut menghilang. Mereka semua mulai mengelilingiku, aku mulai meresakan aura aneh saat mereka mengelilingiku. Aku menutup mata serta telingaku berharap ini cepat selesai.

“kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?” mereka mulai mengelilingiku sambil bernyanyi entah kenapa aku merasa tidak nyaman saat menjadi oni (orang yang menjadi setan, yang dalam permainan berada di tengah)

“alice?” aku menjawab dengan sangat ragu

“xixixixi…. Yuu salah….” Walau aku tak melihat mereka namun aku merasakan aura pembunuh yang kuat dari mereka.

(panggilan untuk yuu, harap datang keruanganku….)

Aku mendengar suara dokter di speker, memanggil namaku. Tapi tunggu! Apa aku juga akan diadopsi juga? Padahal aku ke sini hanya untuk mencari ide cerita dan juga menolong yang lain. Semua perasaan takut, sedih dan bingung menyatu di hatiku dan membuat  jantungku berdetak lebih kencang.

“yuu… kau di panggil dokter…” alder membangunkanku dan mengantarku keruangan dokter

Saat aku masuk ke ruangan dokter, aku seperti masuk ke ruangan operasi. Di sana aku melihat seorang pria yang tengah santai membaca berkas. Aku berjalan ke pria itu, yang mungkin saja dia itu dokter dan aku juga dapat membebaskan yang lain.

“anno… apa kau dokter?”  tanyaku ragu

“tentu… aku Dr. hayden… salam kenal yuu takanashi… kau boleh duduk di kasur itu…” ucap dokter yang bernama hayden dengan amat sangat tenang

Aku mengikuti perintah hayden, untuk duduk di kasur. Tanpa aku sadari muncul beberapa dokter yang lain dan mengelilingiku, membuat diriku seperti oni.

“aku ingin yang lain bebas! Atau tidak kalian memberikan tempat yang layak!” ucapku sedikit gemetar

“tenanglah… pejami matamu… agar dirimu menjadi tenang…”

“untuk apa!? Aku hanya ingi mereka bebas!” bentakku

“aku ingin kau tenang…” ucap hayden sambil tersenyum

Akhirnya aku menutup mataku dan merilekskan tubuhku.

“kagome…. Kagome….” Aku mendengar suara alice, Konan, rai, alder dan hide

“tenang saja…” ucap hayden sambil mengangkat rambutku katanya agar aku lebih rileks

“kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?”

Aku mendengar lagu itu dengan seksama dan merasakan perasaan aneh, seakan sebuah film pembunuhan di putar di kepalaku dan aku ingat dimana aku mendengar lagu itu saat aku melihat orang di hokum mati dan di beberapa film pembunuhan. Aku ketakutan ingin rasanya aku berteriak dan membuka kedua mataku

“TIDA…..” belum sempat aku menyelesaikan perkataanku dan membuka mataku, kepalaku sudah lepas dari tubuhnya

“akhirnya 13…” ucap salah satu dokter

Jasadku di bawa oleh alice, konan, rai, alder dan hide tapi kepalaku bernasib mengenaskan. Kepalaku di belah dengan gergaji oleh para dokter untuk mengambil otakku, ya… sekarang tempurung kepalaku telah hancur dan otakku telah di bawa oleh para dokter.

eee

Jasadku telah di kubur oleh yang lain. Mereka tetap tersenyum menyeramkan namun lama ke lamaan mereka menangis.

“maafkan kami yuu.. kami telah berbohong…. Sebenarnya dokter membutuhkan otak anak-anak untuk membuah keajaiban dan kadang mereka juga membutuhkan kaki serta tangan kami. Anak-anak yang di sayang dokter adalah kami…” ucap alice sambil menaburkan  bunga

Mungkin bila kau tidak dating mungkin salah satu dari kami akan mati, kami bersyukur kamu datang. Tapi maaf kami telah membohongimu… sebenarnya dokter berjanji bila sudah 30 hari kami akan di bebaskan, namun ternyata mereka bohong… kami tidak di bebaskan…” rai menangis sambil memeluk konan yang amat sangat sedih

“tapi berkatmu, kami bisa bebas dan merasakan sinar matahari lagi… terimaka kasih yuu….”ucap hide sambil menusukkan beberapa bambu di sekitar makam yuu

“ayo teman-teman…” ucap alder yang berjalan keluar untuk bebas dan di ikuti yang lain

eee

“kagome kagome
Kago no naka no tori wa
Itsu itsu deyaru yoake no banni
Tsuru to kame  to subetta
Ushiro no showmen dare?”

Terdengar nyanyian dari panti asuhan dan terlihat beberapa anak panti yang tengah bersedih dan yuu yang baru berkumpul, sambil melihat alice, konan, rai, alder dan hide pergi dengan senyuman gembiri. Mungkinkah kalian akan bertemu dengan anak panti yang telah mati??

mungkin saja…..

-FIN-

Fear garden


Di malan hari yang tenang dan damai, saat semua orang tertidur. Hanya satu orang saja yang masih terjaga, seorang gadis berambut hijau yang memiliki mata semerah darah. Sedang menatap kebunnya yang kosong dan hanya berisi satu Bungan di dalam pot, namun kalau di lihat-lihat itu bukan Bungan melainkan sebuah tangan yang di tanam. Gadis itu tersenyum menyeramkan dengan tubuh yang berlumuran darah dan lumpur membuat dirinya tambah menyeramkan.

“hihihihi…. Bungan ku cantik….”

“tapi aku akan mengoleksi yang lain… seperti kuning, lalu biru, hijau, pink, ungu dan masih banyak lagi…. Hahahahahaha….”

Gadis itu tersenyum menyeramkan, gadis itu bernama vanilla. Seorang gadis yang pendiam tapi sekarang dia berubah. Mungkin karna kejadian waktu itu, saat ia bertengkar dengan rapha.
-Flash Back-

“berkebun? Aku tidak mau! Itu membuat tubuhku kotor!” ucap rapha tegas

“tapi rapha berkebun iitu menyenangkan…” jawab vanilla

“kau minta sama yang lain saja! Aku tidak mau!”

“Tapi yang lain pada sibuk, cuman rapha yang ……”

“sudah diam! Aku tidak mau, vanilla!” rapha berjalan menjauhi vanilla yang sedang membatu dan kembali ke kamarnya.

“seemuanya menyebalkan! Kenapa mereka selalu beralasan!” vanilla menatap sekeliling kamarnya dan melihat novel fear garden

“aku tau cara berkebun yang menyenangkan….” Vanilla mulai tersenyum, namun senyumannya amat menyeramkan.
***

“kenapa kau mengajak ku lagi? Akukan sudah menolak!” kata rapha yang mengikuti vanilla

“aku mau menunjukkan cara berkebun yang menyenang kan….”

“menyenangkan? Kebunmu saja kosong melompong gitu! Kau pasti mau bilang kalau kau mau menyerah…” ucap rapha mengejek

“bukan rapha.. aku akan menanam Bungan yang amat sangat indah…”ucap vanilla sambil tersenyum

“huh.. aku tidak percaya…”

“ya…. Ya… ya… itu setterah kau saja, aku masih banyak urusan!” rapha memunggungi vanilla dan berjalan menjauhinya

“kau tidak boleh pergi rapha, karna di tubuhmulah bungaku berada…” vanilla menusuk punggung rapha sambil menunjukkan senyuman yang mengerikan

“a…apa… yang… kau… laku…kan…” ucap rapha terbata-bata

“aku mau tanganmu untuk ku jadikan Bungan….”

“a…apa!!” rapha ingin berteriak namun jantungnya keburu di tusuk dengan pisau

“hahahahaha…..” tawa melengking vanilla tersebar di kebunnya

Vanilla memotong tangan rapha dan menanamnya di pot bunga

“cantik…” ucap vanilla yang melihat bunga pertamanya

Vanilla langsung mengubur jasad rapha agar menghilangkan sebuah jejak

“nah…. Rapha ternyata tubuhmu berguna juga untuk ku jadikan pupuk… jadi aku tak perlu beli pupuk…” vanilla menatap bunganya sambil tersenyum.
***

Ke esokan paginya, sikap vanilla tetap seperti biasanya. Jarang berbicara dan amat sangat tenang

“anno… vanilla kau tau dimana, rapha ?” Tanya seorang wanita berambut pink bernama sakuraba

“tidak…”

“hah… rapha kemana ya… padahal aku ada urusan dengannya…” sakuraba berjalan mencari rapha lagi

“sakuraba…”

“ya? Ada apa vanilla?” sakuraba berjalan mendekati vanilla

“kau mau membantuku?”

“tentu, membantu apa vanilla?”

“bantu aku membereskan gudang peralatan”

“ah… tentu”

“aku tunggu kau di sana…” vanilla berjalan pergi menuju gudang peralatan

“okidoki…”

***

“nee… vanilla…” teriak sakuraba saat berada di dekat gudang peralatan

“hmm… sepertinya vanilla ada di dalam gudang” sakuraba membuka pintu gudang

-pletak-

“akh!!” sebuah benda keras menghantam kepala sakuraba

Kepala sakuraba mengeluarkan darah dan membuat pandangannya kabur, ia melihat sosok vanilla samar-samar. Ia lihat vanilla tengah tersenyum senang sambil menenteng besi yang terkena darah sakuraba

“va…vanilla…” ucap sakuraba lirih

“nee… sakuraba….” Vanilla membuang besinya dan mengeluarkan sebuah pedang

“ma… mau… ap… apa…” ucap sakuraba terbata-bata

“memotong tanganmu…”  ucap vanilla santai

“tid....akkhhh..... ” ucapan sakuraba terpotong karna vanilla telah memotong tangan kiri sakuraba

“ha ha ha..... satu lagi....” ucap vanilla sambil tersenyum

“jang.... aaaaakkkhhhhh............” sakuraba berteriak kencang karna kepalanya telah hancur menjadi dua

“hahahahahaha..... selamat tidur nyenyak sa-ku-ra-ba......” kata vanilla tanpa berdosa dan kembali memotong tangan kanan sakuraba

“hi...hi...hi....” vanilla memasukan tangan sakuraba kedalam tasnya, dan berjalan keluar dari gudang peralatan dan membiarkan mayat sakuraba di gudang peralatan.
***

Saat vanila menyelusuru lorong, ia berpapasan dengan Takuto yang saat itu tengah berkunjung ke markas galaxy angel. Takuto yang melihat tubuh vanilla penuh darah sedikit khawatir dan cemas.

“hei, vanilla! Kau kenapa?” tanya takuto cemas

Vanilla hanya diam tak mengubris pertanyaan takuto, namun sebuah ide licik muncul di otak vanilla. Ide untuk mendapatkan bunga yang lainnya.

“takuto...” ucap vanilla lirih

“kau kenapa?! Siapa yang membuatmu seperti ini!” ucap takuto geram

“ikut aku, akan ku kasih tau...” vanilla berjalan melewati sebuah lorong yang sudah lama tidak di pakai

“vanilla? Sebenarnya siapa yang menyerangmu?”

Vanilla hanya diam dan masuk ke sebuah ruangan kosong, dan takuto berada tepat di belakangnya.

“vanilla...” ucap takuto pelan

“takuto... aku...” vanilla memeluk takuto, namun mimik wajah takuto bukan seprti senang namun kesakitan

“ugh... va...vanilla...?” ucap takuto sambil menahan sakit “(kenapa perutku sakit sekali! Rasanya perutku ketusuk benda tajam, tapi tak mungkin vanill melakukan itu....)” batin takuto

“takuto.. aku... mau...”kata vanilla putus-putus

“kau... mau apa...? egh...”

“aku... mau tanganmu !!” ucap vanilla, sontak membuat takuto kaget

Vanilla menusukkan sebuah pisau ke perut takuto saat memeluknya dan sekarang menusuk tepat di jantung takuto dan membuat takuto sekarat.

“akkhhh....”

“ah hahahahahaha.......” vanilla tertawa senang saat melihat takuto mau mati

“sampai bertemu di neraka kapten takuto.....” vanilla memotong kedua tangan takuto dan membuat takuto berhenti bernafas

Vanilla berjalan keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya rapat-rapat.
***

Vanilla menyelusuri lorong dengan santai tanpa menghawatirkan jejak darah yang ia buat dan tetesan darah yang terus menetes dari tangan korbannya, saat melewati sebuah ruangan terdengar suara tembakan yang menggema di telinga vanilla dan membuat vanilla tersenyum senang.

“aku akan mendapatkan bunga lagi.... hihihihi....”

Vanilla membuka pintu ruangan itu dan mellihat seorang wanita yang dengan lihai memainkan pistolnya untuk mengenai sasaran.

“forte....” ucap vanilla, wanita itu merasa namanya di panggil dan melihat ke arah vanilla

“ahh... vanilla! Apa yang terjadi padamu!” ucap forte khawatir karna melihat tubuh vanilla penuh darah

“hehehehe....” vanilla hanya tertawa

“hah... kenapa kau malah tertawa....”

“maaf....” ucap vanilla sambil tersenyum

“aku ambilkan baju untukmu! Kau tunggu di sini ya!” ucap forte sambil meninggalkan vanilla sendirian

“iya....” ucap vanilla sambil tersenyum menyeramkan

“forte bodoh, aku kan jadi dapat senjata untuk membunuhmu....” vanilla tersenyum senang dan menyebunyikan pistol milik forte

“vanilla! Ini bajumu!” ucap forte sambil memberikan baju ke vanilla

“ah! Terima kasih forte!”

“tentu... oh ya aku buatkan teh ya...”

“terima kasih....”

Saat forte berbalik, vanilla langsung menembakkan pistol forte ke arah kepalanya (forte) dan membuat forte sekarat

“a... apa... ya..ng...” ucap forte terbata-bata

“hi...hi..hi... bagaimana rasanya tertembak senjata sendiri?” ucap vanilla sambil menginjak kepala forte

“ap...” ucapan forte tak bisa di lanjutkan karna ia telah meninggal

“hah... payah....” ucap vanilla sambil memotong kedua tangan forte

“forte kenapa kau terlalu bodoh....” ucap vanilla santai smabil memasuki tangan forte ke dalam tas
***

Sebelum vanilla bejalan ke kebunnya, ia melihat mint yang tengah membetulkan mesin pesawat miliknya.

“mint....” ucap vanilla

“hn?” mint tidak mengubris omongan vanilla karna ia sedang membetulkan pesawatnya dengan listrik tenggan tinggi

“mint....!” ada sedikit tekanan di ucapan vanilla

“apa??” ucap mint sedikit kesal

“kau begitu kotor!” ucap vanilla sambil melirik tangan mint yang di pakaikan sarung tangan karet

“vanilla kau yang kotor! Lihat tubuhmu! Penuh dengan darah??” muncul sebuah keraguan di omongan mint bicara darah

“memang kenapa kalau aku penuh darah?” ucap vanilla sambil tersenyum menyeramkan

“emmm.... ti..dak....” ucap mint kikuk

“kau mau ku bantu tidak??”

“tidak usah....”

“aku bantu ya....” vanilla mendekati mint sambil menunjukan pedangnya

“TIDAK PERLU!!” mint berteriak karna ia takut dengan vanilla

“kau kenapa mint?? Aku hanya ingin membantu agar tanganmu tidak kotor.... xixixixi....”

“ti... aakkkkhhhhh......!!!” teriakkan mint bagaikan musik telingan vanilla saat mendapatkan bunga barunya

“hehehehe sampai nanti di neraka mint....” vanilla mendorong mint ke dalam mesin yang tengah bertengan tinggi dan memuat mint mati dengan tersebarnya bau gosong
***

Hari sudah larut, vanilla yang tengah senang menanam bungannya di kebunnya. Vanilla menatap kebunnya rasa kecewa melanda hati vanilla dan membuat ia sedih.

“bunga ku hanya sedikit... aku ingin bunga lagi....” ucapnya sambil terenyum menyeramkan

Terdengar suara pintu yang di buka dan membuat vanilla tersenyum ke arah orang yang membuka pintu itu, seorang pria paruh baya yang terkejut melihat kebun vanilla dan membuat ia bergidik ketakutan.

“prof....” ucap vanilla mendekati pria itu

“vanilla apa yang kau lakukan!” ucap pria itu sedikit takut

“berkebun....” vanilla tambah dekat dengan pria itu

“berkebun ap... aakkkkhhhhh!!!” terdengar suara teriakan melengking lagi dan membuat vanilla tertawa senang

“selamat tidur prof....” vanilla tersenyum senang dan menanam bungan barunya lagi

“kebun ku yang paling indah....” ucapnya tersenyum
-FIN-

Pandangan Wanita Jepang Terhadap Pria Indonesia

Yosh...~ buat temen-temen cowo yang pengen punya istri orang Jepang mungkin kalian akan senang setelah melihat ini
#lol



Secara keseluruhan di Jepang, penduduk pria lebih banyak daripada wanita. Dalam keluarga, perempuan bertanggung jawab semuanya, mulai dari mengurus suami dan rumah tangga. Tugas suami hanyalah bekerja mencari nafkah. Manga dan film-film Jepang, baik seting lama maupun baru pun secara tidak langsung menunjukan hal tersebut. Jika satu keluarga akan berpergian, maka sang istrilah yang menyiapkan semuanya. Bahkan, sampai menyiapkan dan memasukan semua barang ke dalam mobil pun di lakukan oleh istri. Suami tinggal masuk mobil dan menyetir. Yang sering terlihat di mall atau di taman pun sama. Suami tidak pernah direpotkan dengan urusan anak. Anak belepotan makanan, baju kotor, ganti topi, membersihkan muka, dan semua tugas kecil dilakukan semuanya oleh istri.

Tampaknya, bagaimana pria lebih superior dari wanita sudah terlihat sejak remaja. Lebih dari sekali terlihat, pasangan remaja, jika berpergian, maka yang membawa tas atau beban lebih banyak adalah yang wanitanya. Bahkan satu dua kali terlihat jika hanya ada satu sepeda, maka yang pria yang naik sepeda, sementara yang wanita jalan!

Itulah budaya Jepang dan tampaknya tidak ada masalah dengannya. Ini terbukti, dengan budaya yang sudah ratusan tahun itu, Jepang tetap bertahan dan maju sampai seperti sekarang.

Namun tampaknya pandangan beberapa wanita Jepang tentang budaya itu sedikit berubah saat mengenal lebih dekat kehidupan warga Indonesia di sana. Di wilayah Jepang, tepatnya di Sapporo, banyak pekerja dan mahasiswa Indonesia yang tinggal disana. Wanita-wanita Jepang ini mulai heran melihat kebiaasaan sederhana penduduk pria Indonesia yaitu melihat suami mencuci piring, atau suami membawa belanjaan di mall, atau suami yang menutup dan mengunci pintu saat sekeluarga berpergian, atau suami membantu mengganti baju anak di taman atau menyuapkan makanan kepada anaknya. Hal yang luar biasa juga untuk mereka melihat suami memasak dan menyiapkan makanan untuk istrinya, atau bermain dengan anak sementara istrinya duduk dan membaca.

Mereka pun merasa heran jika melihat mahasiswa pria selalu mengantarkan dan tidak membiarkan mahasiswi pulang sendirian malam-malam. Jepang adalah salah satu negara teraman di dunia. Tidak ada kekhawatiran untuk pulang malam sendirian. Mereka lebih heran lagi jika tahu alasan mengantar tersebut bukan karena takut ada apa-apa di jalan, tapi karena menghargai mereka. Mereka juga akan terheran-heran jika ada yang rela memberikan sepedanya untuk dinaiki sementara yang punyanya berjalan.

Mereka melihat bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya yang lebih baik dibanding dengan budaya mereka, khususnya dalam hubungan pria dan wanita. Dua dari tiga teman wanita Jepang jika ditanya apakah suka dengan pria Indonesia, maka mereka menjawab suka dan yang ketiganya bahkan ingin menikah dengan pria Indonesia. Mereka memandang, pria Indonesia sangat menjunjung wanita, rela berkorban dan bertangggung jawab. Bahkan kebanyakan wanita Jepang, suka dengan pria Indonesia karena kulitnya yang sawo matang.

Hikikomori


“Hikikomori” Penyakit Remaja Jepang,Penyebab Hikikomori dan Cara Mengatasinya

Jepang merupakan negara maju terbesar di Asia. Tidak hanya maju secara ekonomi, tapi juga memiliki kemajuan di bidang teknologi, pendidikan, serta informasi. Namun disamping itu Jepang mengalami kemunduran di bidang sosial sebagai imbalan akan kemajuannya. Berbagai penyakit Psikologis menghantui masyaratat Jepang karena tingkat stress yang semakin tinggi.

Hikikomori adalah salah satu fenomena sosial yang sudah dan sedang terjadi di Jepang yang sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan pemerintah Jepang karena lebih dari sejuta remaja Jepang pernah melakukan hikikomori.

Hikikomori adalah perilaku mengisolasi diri di dalam kamar dan menghilang dari aktifitas sosial di dunia nyata selama lebih dari satu tahun. Dengan demikian, para pelaku hikikomori, yang umumnya masih remaja, melakukan semua aktifitasnya di dalam kamar, atau paling jauh di dalam rumah.

Lantas bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhannya. Biasanya hikikomori akan keluar sebulan sekali untuk membeli perlengkapan “mengurung dirinya, mereka tetap mendapat uang dari orangtua, bahkan terkadang mereka memaksa orangtua untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal yang terekstrim adalah ada juga hikikomori yang menculik gadis kecil untuk “disimpan” sebagai “teman” di kamarnya. mereka mungkin akan melepaskan gadis tersebut kalau mereka ingin, atau gadis itu harus mencari jalan keluarnya sendiri, atau dia tidak akan pernah bisa keluar lagi.

Salah satu faktor penyebab dari semakin maraknya hikikomori adalah faktor teknologi, di mana kecanggihan teknologi, terutama kemudahan dalam akses internet, telah menyebabkan banyak remaja mengalami ketergantungan teknologi yang keblabasan. Semua aktifitas pertemanan dilakukan di dunia maya. Bahkan untuk berbelanja pun dilakukan secara online. Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa remaja Jepang yang melakukan hikikomori adalah remaja yang anti sosial.

Mungkin orang akan menganggap hikikomori itu sama dengan otaku. Namun sebenarnya berbeda. otaku adalah orang yang memiliki minat atau hobi yang berlebihan sehingga mereka mengabaikan kegiatan yang lain, tapi mereka masih berinteraksi dengan keluarga atau tenar di dunia nyata. Seperti penggemar komik yang berlebihan, atau orang yang suka dengan model kit secara berlebihan. Namun semua hikikomori itu otaku, karena pelarian dari beban mereka adalah dengan memfokuskan diri pada hal yang mereka sukai agar mereka tidak teringat akan sakitnya pergaulan sosial itu.

Ada banyak alasan yang jadi latar belakang mengapa seseorang menjadi Hikikomori. Bagi Hide seorang remaja Jepang penderita Hikikomori, masalah muncul saat ia tak sanggup lagi ke sekolah. ”Aku mulai menyalahkan diri sendiri. Orangtuaku juga menyalahkanku karena tak pergi ke sekolah. Kian lama tekanan terasa makin besar,” kata dia. ”Lalu, aku mulai takut keluar rumah dan takut bertemu orang lain. Hingga akhirnya aku tak mampu beranjak dari rumah.

Secara bertahap, Hide memutuskan komunikasi dengan orang lain, pertama dengan teman-temannya, lalu orang tuanya. Sehari-hari, ia hanya tidur, dan bila terjaga, ia pasti sedang menonton televisi. ”Aku memiliki semua emosi negatif,” kata pria itu. “Keinginan untuk keluar rumah, kemarahan pada masyarakat dan orangtua, sedih karena berada dalam kondisi ini, takut akan apa yang akan terjadi di masa depan, dan iri dengan orang-orang yang menjalani kehidupan normal — semua campur aduk”.

Tamaki Saito, seorang psikiater ternama mengaku, pada tahun 1990-an, ketika fenomena ini belum dikenal luas, ia dibanjiri permintaan tolong para orangtua yang ingin membantu anak-anak mereka yang mengasingkan diri. Saat itu, kebanyakan pelakunya adalah anak lelaki, berusia rata-rata 15 tahun, dari keluarga kelas menengah, menarik diri dalam jangka waktu bulanan sampai tahunan. Pemicunya ada beragam. Bisa karena nilai sekolah yang jelek atau patah hati. Atau tak kuat dan tak mampu menanggung harapan serta tuntutan besar orang tua dan masyarakat. Namun, penarikan diri berakar dari trauma. Dan kekuatan sosial bisa membuat mereka makin lama berada di dalam kamar. ”Pikiran mereka tersiksa,” kata dia. “Mereka ingin keluar, kembali ke dunia. Ingin berteman atau memiliki kekasih, tapi mereka tak mampu,” kata Tamaki Sato.

Orang tua pun ikut menderita menghadapi kondisi itu. Salah satunya Yoshiko. Putranya secara bertahap menarik diri dari masyarakat saat berusia 22 tahun. Awalnya, ia masih suka berbelanja. Tapi semenjak itu bisa dilakukan online lewat internet, ia tak lagi pernah keluar rumah. Kini, putranya itu berusia 50 tahun. Sudah paro baya. ”Kupikir putraku kehilangan daya, bahkan untuk menginginkan sesuatu, untuk melakukan apa yang ia ingin lakukan,” kata perempuan sepuh itu. “Mungkin dulu ia punya sesuatu yang ingin dilakukan, tapi kupikir, aku yang telah menghancurkannya.”

Dan ternyata, fenomena hikikomori ini tak hanya terjadi di Jepang. Sejumlah menceritakan pengalamannya, menarik diri dari dunia. ”Aku menarik diri dari masyarakat sejak 12 tahun lalu. Hingga kini belum pulih, aku masih menghabiskan waktuku sendiri. Aku tak bekerja, tidak ke luar rumah, dan bertahan hidup dari jaminan sosial,” kata Nicholas dari Massachusetts, AS. Dia mengatakan, masalah utama yang dihadapi orang-orang sepertinya adalah ketakutan luar biasa menghadapi kegagalan — meski itu belum terjadi.

Sementara, Darren, asal London mengaku tak punya harga diri, kepercayaan diri, dan tak punya teman. Masalah yang menderanya sejak sekolah dasar. Meski tetap bekerja demi bertahan hidup, Daren menghabiskan waktu luangnya di kamar. Memendam iri pada orang lain, yang menurutnya, menjalani hidup dengan mudah. Di usia 43 tahun ini ia masih tinggal bersama orangtuanya. “Jika mereka memaksaku pindah, satu-satunya cara adalah menempatkan jasadku di kantung mayat.” Bahkan seseorang pensiunan dosen astrofisika pun merasakan hal yang sama. Inisialnya P, asal California. Ia mengaku tak bisa bergaul dan tak punya teman. Di masa mudanya, ia melarikan diri dengan belajar sains dan matematika. Dan kini, “Aku merasa, dalam jangka panjang, aku akan hidup dan mati di jalanan,” kata dia.

Sementara, Watila, dari Tamil Nadu, India mengaku, penarikan diri awalnya menjadi jalan keluar baginya, tapi membuat tubuhnya susut hingga 9 kilo. Ia tahu benar, jika diteruskan, pasti dia segera mati. Watila pun mulai membaca buku-buku yang membuatnya tertawa, main Facebook, game, dan mulai membuka diri dan mengakui kondisinya pada sejumlah teman. Bantuan dan doa pun berdatangan. “Namun, langkah pertama, yang terpenting bagiku saat itu, adalah bertekad dan mengatakan, ‘aku ingin keluar dari kegelapan ini’,” kata dia.

Ijime


Apakah Kalian Pernah Melakukan Ijime? Atau Kalian Korban Dari Ijime??

Apa sih Ijime dan bagaimana ciri-ciri anak yang menjadi korban dari Ijime

Ijime merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jepang, dalam bahasa Inggris Ijime memiliki arti Bullying (bully). Ijime bisa dikatakan sebuah penyakit sosial serius di Jepang yang menyerang para pelajar.


Berikut ini beberapa kategori yang bisa dibilang atau bisa termasuk bullying/Ijime pelaku baik individual maupun group secara sengaja menyakiti atau mengancam korban dengan cara :

- menyisihkan seseorang dari pergaulan
- membuat gosip, membuat julukan terhadap seseorang yang bersifat ejekan
- mengerjai atau mengusili seseorang untuk mempermalukannya
- mengintimidasi atau mengancam korban
- melukai secara fisik
- melakukan pemalakan atau perampasan

Terdapat karakter-karakter tertentu pada anak yang biasanya menjadi target Ijime, yaitu :

- susah bergaul
- penyendiri/pemalu
- keluarganya terlalu melindungi
- suku minoritas
- seseorang yang cacat
- orangnya sombong

Dampak dari perlakuan Ijime, yaitu :

- depresi
- tidak percaya diri
- suka menyendiri
- prestasi akademik menurun
- dalam pertemanan merasa di jauhi
- bahkan berniat ingin melakukan jisatsu (bunuh diri)

Ciri-ciri korban Ijime :

- enggan untuk pergi kesekolah
- sering sakit secara tiba-tiba
- mengalami penurunan nilai
- barang yang dimiliki hilang atau rusak secara tiba-tiba
- sering mimpi buruk atau bahkan sulit untuk terlelap saat tidur
- rasa marah dan benci mudah muncul dan meningkat
- sulit untuk berteman dengan teman baru
- sering ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuhnya, seperti memar atau luka

Jika menemukan ciri-ciri seperti di atas, langkah yang harus dilakukan orang tua di antaranya :

- berbicara dengan orang tua anak yang melakukan tindakan Ijime
- mengingatkan sekolah tentang masalah seperti ini
- mendatangi konseling profesional untuk ikut mengatasi masalah ini.

Credit : sumber

Mengharukan, PR Terakhir Seorang Guru Di Jepang

Ini adalah sebuah kisah nyata di Jepang, kadang kematian disertai isting dari orang tersebut dan tau kalau waktunya tidak lama lagi. Dan hal ini terjadi pada seorang guru dijepang, sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya dia memberikan PR terakhir untuk siswanya, mungkin kebanyakan siswa malas untuk mengerjakan PR karna hal itu semacam kebosanan dan merepotkan. Namun tugas ini tidak ada batas waktu mengumpulkannya... dan tugas ini membuat banyak siswa menangis karnanya



Guru itu menuliskan sebuah PR di papan tulis. Dengan sebuah kapur, ia mulai memberikan tugas terakhirnya pada murid-muridnya. Begini tulisan yang tertera pada papan tulis tersebut.

Terjemahan :

PR Terakhir
Tidak ada batas waktu.
Jadilah orang yang bahagia.
Saat kalian mulai mengerjakan tugas ini, mungkin aku sudah ada di surga.
Tidak usah buru-buru mengerjakannya. Kalian bebas menggunakan waktu yang dimiliki.
Tapi suatu hari, tolong kumpulkan padaku dan katakan, “Aku sudah melakukannya. Aku sudah bahagia.”
Aku akan menunggu.
 

Tulisan di papan tulis itu menjadi salah satu PR yang sangat mengharukan. Bahkan salah satu akun Twitter membagikan foto terakhir dari papan tersebut. Guru yang menuliskan tugas ini baru saja meninggal.

Namun apa yang ia sempat lakukan di nafas-nafas terakhirnya sungguh mengesankan. Guru ini benar-benar melakukan tugasnya sebagai seorang guru, yaitu memastikan bahwa anak didiknya bukan hanya belajar atas tuntutan akademis. Namun juga untuk menjadi seorang yang bahagia.

Guru memang merupakan salah satu sosok yang berjasa bagi kehidupan seseorang. Masih ingatkah kalian dengan guru yang paling kalian sayangi dan sudahkah kalian menjadi sosok yang baik. Semoga dedikasi guru tak menguap dimakan usia, namun benar-benar bisa menjadikan semua orang sosok yang selalu belajar dan bahagia.

Credit : sumber

ALL ABOUT FANFICT

ini beberapa hal yang ku temui tentang FF >w<)/
bagi yang suka Nulis FF (Mau tentang Anime, Manga, Game atau K-pop) semoga membantu ^^
kalo ada yang kurang tolong kasih tau ya...~



So...~ Cekidot upupupupu...~


ISTILAH

A
AU (Alternate Universe)
Sebuah fanfic yang alur ceritanya tidak mengikuti alur cerita asli itu sendiri

AR (Alternate Reality)
Kenyataan/fakta yang ada dalam sebuah fanfic tidak sesuai dengan kenyataan/fakta yang ada dalam cerita asli

AT (Alternate Timeline)
Waktu/masa dalam cerita fanfic itu berbeda dengan waktu/masa pada cerita asli

AH (All Human)
Fanfic dimana semua tokohnya adalah manusia, biasanya digunakan pada cerita bergenre fantasi yang tokohnya melibatkan roh, hantu, monster, dan lain sebagainya.

Adult Fic
Fic dewasa, berisi tentang adegan-adegan yang melibatkan $ex, kekerasan, penggunaan narkoba, dan hal-hal lain yang bersifat Mature

Anti-Fic
Fic yang bersifat melecehkan atau menjatuhkan sebuah cerita atau tokoh dalam cerita asli

B
Bashing
Menjelek-jelekan atau menjatuhkan seorang karakter dengan sengaja

Beta Reader
Orang yang membaca fic tersebut sebelum fic itu dipublish, tugasnya adalah mengkoreksi dan memperbaiki fic tersebut, juga memberi kritik/saran kepada author sehingga fic itu menjadi lebih baik ketika dipublish nanti

Beta Fic
Fanfic yang masih dalam masa percobaan, masih mengandung banyak typo dan kesalahan.

C

Copy-Cat
Author yang membuat sebuah fanfic dari hasil mencontoh fanfic lain dengan melakukan sedikit perubahan tapi dengan ide dan plot yang sama.

Canon
Canon adalah cerita asli dari anime/manga/buku/film/game tersebut.

Crack
Fanfic yang berisi sesuatu yang menyimpang atau tidak lazim/mustahil dalam cerita aslinya, misalnya pairingnya.

Cross-over
Cross-over adalah fanfic yang tokoh, tempat, setting, dll-nya bercampur antara anime satu dengan anime lain

Cookie
Fic singkat yang biasanya kurang dari 1000 word (hampir sama dengan Drabbles)

Copyright
Copyright adalah hak cipta. Seorang author tidak memiliki hak dan harus menyertakan disclaimer atas tokoh asli cerita tersebut, ia hanya berhak atas tokoh OC dan ide ceritanya. Copyright tokoh asli cerita tersebut sepenuhnya diserahkan kepada pengarang/mangakanya

D
Darkfic
Fanfic yang ceritanya menyedihkan, biasanya sad-ending

Deathfic
Fanfic yang tokoh utama atau salah satu tokohnya mati dengan tragis

Disclaimer
Adalah pernyataan yang diletakan di awal fanfic, yang menyatakan kalau semua tokoh asli dan cerita asli dalam fanfic itu adalah milik pengarang/mangakanya, bukan milik author

E
ER (Established Romance)
Fanfic di mana tokohnya telah menjalin hubungan sebelum cerita dimulai

Explicit
fanfic yang dengan jelas dan gamblang menggambarkan adegan (biasanya $ex) yang dilakuakan oleh tokoh.

F
Feedback
Saran, kritik, atau komentar reader dalam fanfic seorang author

Flame
Sebuah komentar/review yang isinya hanya menjelek-jelekan sebuah fanfic, mengkritik dengan bahasa yang kasar.

Flamer
Orang yang menulis flame sebagai review

Fluff
Fanfic yang pendek, namun ceritanya manis/menyenangkan dan happy-ending

G
Gary-Stu
Versi pria dari Mary-Sue, adalah sebuah karakter buatan author yang biasanya menggambarkan khayalan author tentang bagaimana dirinya akan terlihat dalam dunia fanficnya (disebut juga OC)
Kadang ada Gary-Stu yang bisa melakukan semua hal/ahli dalam semua hal, dia disebut ‘god-mode oc’
Banyak reader yang tidak suka dengan kemunculan Gary Stu/Mary Sue karena mereka bisa terlalu berpengaruh dalam cerita, bahkan mengalahkan tokoh utama.

Genre
Jenis/aliran sebuah fanfic.

GenderSwitch
Fanfic dimana tokoh yang dalam cerita asli seorang laki-laki berubah jadi perempuan, akan ditambahkan kata ‘Fem!’ didepan nama tokoh tersebut, ex: Fem!Naru untuk Naruto versi wanita.

Gore
Fanfic yang berisi tentang pembunuhan berdarah, kesadisan, dll. Rate M.

GuestStar
Karakter tamu dari fandom lain, tidak seperti cross-over, hanya satu tokoh yang ditampilkan

H
Het
Hetero fic, fic yang ‘waras’ dalam arti hubungan dilakukan oleh pria dan wanita. Sama dengan Straight.

I
IC (In Character)
Tokoh dalam fanfic digambarkan sifat dan karakteristiknya sama persis dengan tokoh yang ada di cerita asli.

Incest
Hubungan $ex dengan saudara sedarah

J
JunkFic
Fic sampah, bisa merupakan sebuah fanfic yang isinya hanya menjelek-jelekan seorang karakter, menjelek-jelekan fandom tersebut, menjelek-jelekan fandom lain dll. intinya, fanfic yang tidak bermutu

L
Lime/Lemon
Fanfic yang berisi adegan $ex, lemon lebih eksplisit dari lime.

M
Mary Sue
(baca: gary tsu)

MPREG (Male Pregnancy)
Kehamilan laki-laki, biasanya pada fanfic YAOI

Mild-Language
Bahasa dalam fanfic tersebut agak kasar, namun masih bisa di toleransi sehingga masih berada di tingkat T

N
NC-17
Fanfic yang tidak boleh di baca oleh yang berusia dibawah 17 tahun, biasanya mengandung adegan dewasa

O
OTP (One True Pairing)
Sebuah pairing utama yang mutlak atau satu-satunya dalam fanfic tersebut

OC (Original Character)
Tokoh buatan author, bisa jadi mary sue atau gary tsu jika terlalu berpengaruh dalam cerita

OOC (Out of Character)
Sifat dan kepribadian seorang tokoh dalam fanfic tersebut melenceng dan berbeda dari sifat sebenarnya di cerita asli

P
Plagiarism
Sama seperti Copy-Cat, tapi ini mengkalim milik orang lain sebagai miliknya

POV (Point of View)
Sudut pandang dalam fanfic

Prefic
Prequel yang menceritakan cerita dalam sebuah fanfic sebelum cerita itu dimulai

PWP (Plot? What Plot? or Porn without Plot)
Sebuah cerita yang hanya memiliki sedikit bahkan tidak ada plot. Bisa berupa cerita yang mengandung $ex.

R
Review
Komentar, kritik, atau saran yang diberikan pembaca kepada author, review bisa berupa flame.

RnR (Read and Review)
Permintaan seorang author agar ceritanya dibaca dan di review oleh reader.

Rating
Rating atau tingkat/golongan dari sebuah cerita, cerita yang biasa saja, tidak mengandung unsur-unsur mature bisa dikategorikan dalam rating K-T sedangkan yang mengandung unsur-unsur dewasa bisa digolongkan dalam rating M

Remix
Fic yang dibuat ulang, bisa oleh author itu sendiri, bisa oleh author lain (dengan seijin author pembuatnya tentu saja)

S
Slash
Pasangan yang ada dalam fanfic tersebut bukan straight, melainkan Yaoi atau Yuri

Smut
Fic yang berisi adegan $ex

Songfic
Fic yang terinspirasi dari lagu atau based-on sebuah lagu

Spoiler
Bocoran dari cerita asli

T
TBC
To Be Continued

Teaser
Sebuah potongan fanfic yang membuat orang tergoda/tertarik untuk membaca fic tersebut

W
WIP (Work in Progress)
Fanfic yang masih dalam tahap pengerjaan

WB (Writer Block)
Keadaan dimana seorang author kehabisan ide, dengan kata lain BUNTU

Y
Yaoi
pairing antara laki-laki dan laki-laki (baca: homo)

Yuri
pairing antara perempuan dan perempuan (baca: lesbi)
RATING

Ada beberapa tingkatan rating yang digunakan di fanfiction.net, diantaranya adalah sebagai berikut:

K
K for Kids, fanfic bergenre ini sama sekali tidak mengandung kata-kata kasar, adegan kekerasan, $ex, drugs, dan lainnya, pokoknya aman untuk dibaca anak-anak

K+
Fanfic bergenre K+ tidak jauh berbeda dengan yang bergenre K, hanya mengandung sedikit (sangat sedikit) kata-kata kasar/adegan kasar ringan

T
T for Teen, fanfic bergenre ini untuk usia 13+, mungkin menganadung beberapa kata kasar, unsur kekerasan, adegan mesra, atau apapun itu, masih bisa ditoleransi dan belum parah

M

M for Mature, fanfic bergenre ini merupakan Adult fic.
Mengandung adegan kekerasan, $ex, Drug, sadisme, atau hal-hal lain yang hanya pantas dibaca oleh reader berusia 17+
Genre

ada sekitar 21 genre yang ada di fanfiction.net
Berikut genre tersebut:

Adventure
Genre pada fanfic yang bercerita tentang petualangan

Angst
Genre pada fanfic yang ceritanya sedih, menceritakan tentang kesedihan dan siksaan secara emosional

Crime
Genre pada fanfic yang menceritakan tentang prilaku kriminal si tokoh

Drama
Genre pada fanfic yang berkisah tentang kehidupan yang penuh drama, yah, mungkin kayak drama korea gitu ya?

Family
Genre pada fanfic yang menceritakan tentang kehidupan si tokoh dan keluarganya

Fantasy
Genre pada fanfic yang berisi hal-hal yang hanya ada di khayalan seperti sihir, monster, naga, dewa, dll

Friendship
Genre pada fanfic yang menceritakan tentang kehidupan si tokoh dan teman-temannya, persahabatan si tokoh, dll

General
Genre pada fanfic yang umum seperti cerita kehidupan sehari-hari

Horror
Genre pada fanfic yang menakutkan, menceritakan tentang hal-hal seram

Humor
Genre pada fanfic yang lucu

Hurt/Comfort
Genre pada fanfic yang sedih

Mystery
Genre pada fanfic yang penuh misteri seperti cerita detektif

Parody
Genre pada fanfic plesetan

Poetry
Genre pada fanfic yang berisi puisi

Romance
Genre pada fanfic yang berkisah tentang perjalanan cinta si tokoh

Sci-fi
Genre pada fanfic yang menceritakan tentang dunia yang sudah maju sciene dan teknologinya, biasanya mengambil seting di masa depan

Spiritual
Genre pada fanfic yang mengangkat hubungan antara si tokoh dengan Tuhan

Supernatural
Genre pada fanfic yang menceritakan tentang dunia supernatural, dunia gaib, dunia mistis

Suspense
Genre pada fanfic yang ceritanya menegangkan, bikin dag-dig-dug gak karuan

Tragedy
Genre pada fanfic yang menceritakan tentang tragedi yang menimpa si tokoh utama

Western
Genre pada fanfic yang bertema ‘west’, mungkin dengan koboi dan kuda di dalamnya

Credit : Pelajar dodol
Powered by Blogger.

- Copyright © My World - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -