- Back to Home »
- About Neko »
- Radom Curhatan Hati Yuki (Bagian ke 2)
Tempat yang nyaman,
aman, damai dan selalu membuat kita rindu. Tempat
yang bagaikan surga kecil dimana kita berlindung. Tempat dimana kita
saling menyayangi, mengasihi dan berbagi. Tempat dimana munculnya
keceriaan, tawa, tangis, haru dan kesal.
Tempat yang kita sebut RUMAH.
Tapi. . .
Bagaimana bila tempat yang bagaikan sugar kecil, menjadi neraka?
Dimana
semua perasaan nyaman, aman dan damai berubah menjadi hal yang hampa
dan menakutkan. Dimana rasa mengasihi, menyayangi dan berbagi menjadi
siksaan, keegoisan dan kemarukan. Dimana tawa, keceriaan dan haru
hilang, hanya menyisakan kesedihan dan kekesalan.
Di saat orang
yang kita anggap paling mengerti dan memiliki ikatan yang buat, yang
selalu kita sebut Ayah dan Ibu. Menjadi membenci, dan engga mengetahui
apa yang kita rasa. Lebih buruknya membuang ikatan kita. Ikatan begitu
kuat, namun dibuang begitu saja.
Lalu di saat orang yang kita
anggap akan selalu melindungi, menjaga dan membantu kita yang selalu
kita sebut Kakak menjadi tidak peduli, acuh dan enggan membantu saat
dalam kesulitan.
Dan. . .
Di saat orang yang kadang menurut,
dan menjadi teman bercanda yang kita sebut Adik. Menjadi pembangkang dan
menganggap kita tidak ada atau bahkan Mati.
Apakah hal itu yang selalu membuat kita berkata.
"Keluarga
temanku mah enak", "lah kamu tidak seperti keluargaku" atau bahkan
"TUHAN TIDAK ADIL!! Aku hanya ingin keluarga yang selalu mengerti aku!
Dan menyayangiku!".
Atau malah ini?
"Apa salahku? Kenapa tidak
ada yang menyukaiku? Kenapa mereka serti itu? Ahh. . . . Apa lebih baik
aku mati saja? Atau membunuh mereka?"
Saat kau sebut Surga, sebenarnya Neraka. Saat kau bilang Sejuk ternyata Panas.
Fananya. . .
Amat
sangat Fana dunia ini. Tidak ada perasaan yang abadi, tidak ada nyawa
abadi. Yang ada hanya ikatan batin yang di putus paksa